KNKS Akan Berdayakan UMKM Halal Hingga ke Pasar Global

Minggu, 30 Juni 2019 - 16:03 WIB
KNKS Akan Berdayakan UMKM Halal Hingga ke Pasar Global
Direktur Bidang Inovasi Produk, Pendalaman Pasar, dan Pengembangan Infrastruktur Sistem Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ronald Rulindo. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) penting untuk menghadapi era industri 4.0. Di mana saat ini semua produk yang dijual ke konsumen diproduksi dengan efektif.

Sekarang dengan banyaknya marketplace online di Indonesia namun sayangnya yang masuk justru produk dari luar negeri. Hal ini karena mereka produksi mereka efektif dan efisien. Kalau kondisi seperti ini dibiarkan maka lama kelamaan UKM tanah air bisa mati.

“Kami ingin ekonomi dan keuangan syariah ini terlibat dalam pemberdayaan UMKM. Bukan hanya sebatas pembiayaan saja tapi juga pemberdayaan,” kata Direktur Bidang Inovasi Produk, Pendalaman Pasar, dan Pengembangan Infrastruktur Sistem Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ronald Rulindo kepada SINDOnews di sela kegiatan Halal Indonesia Expo (HIE) 2019 yang diselenggarakan di area Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 27 hingga 30 Juni 2019.

Menurut Ronald, tantangannya memang sangat besar. KNKS sudah berkeliling ke semua stakeholder, baik pemerintahan maupun regulator dan juga ke pelaku market player. Ada masukan dan harapan agar Islamic Financial Sistem ini juga disinergikan dengan industri halal.

Namun ketika KNKS berdiskusi dengan pelaku industri halal dan mengajak ke keuangan syariah, ternyata mereka punya pandangan kurang tepat. Kondisi itu karena background pengalaman bad experience terhadap keuangan syariah itu sendiri sehingga agak sulit mengajak ke keuangan syariah.

“Nah soal semacam ini dulu yang harus dibenahi. Awalnya semula kami kira itu terkait dengan literasi tapi ternyata ada hal-hal lain di luar itu yang harus kita benahi juga,” kata dia.

Bukan hanya soal pemahaman, kata Ronald, namun experience juga harus ditingkatkan. Sebab ada yang berpandangan perbankan syariah sama saja dengan perbankan konvensional, bahkan ada yang bilang perbankan syariah tetap saja haram dan ada juga yang punya bad experience tadi.

Satu hal lagi, produk halal indonesia tidak ada yang membantu mempromosikan ke negara lain. Kondisi semacam ini akan dirapikan dan didata pelaku industri halal ini oleh KNKS.

KNKS akan menghubungkan UMKN dengan keuangan syariah. “Kami juga akan bantu di capacity building-nya. Di antaranya melakukan pelatihan, bagaimana mengelola bisnis yang baik. Contohnya seperti statistik manajemen,” kata dia.

Misalnya, jelas Ronald, orang punya ide dan punya kapasitas melakukan usaha tapi tidak tahu ke depan mau seperti apa dan bagaimana melakukan scalling up usahanya.

“Nah itu nanti yang akan kami fasilitasi bersama-sama dengan keuangan syariah, sehingga usaha mereka bisa berkembang. Bila sekarang UMKM, nanti akhirnya naik menjadi skala besar. Bila tadinya hanya produksi untuk dalam negeri, nantinya bisa untuk ekspor,” kata dia.

Target KNKS juga memang ingin industri halal ini membantu pembangunan nasional melalui mendorong ekspor dan menghasilkan produk substitusi impor. Pada akhirnya ini akan mengurangi defisit neraca perdagangan. Bahkan ini bisa menjadi solusi ekonomi nasional.

KNKS akan fokus ke beberapa sektor dulu. Langkah pertama dan paling mudah adalah sektor halal food dan fashion serta halal tourism, Kemudian di sektor kosmetik juga lumayan bagus.

Mengenai sistem pemberdayaan yang dilakukan bisa meniru apa yang dilakukan di Pakistan. “Contohnya bahan gelatin bisa diproduksi untuk keperluan apa saja. Saat ini produksi gelatin halal terbesar ada di Pakistan. Namun ternyata bukan diproduksi oleh industri besar tapi justru dihasilkan oleh peternakan-peternakan yang dikumpulkan jadi satu oleh asosiasi yang kemudian menjadi besar,” cerita Ronald.

Sama halnya seperti kapsul yang dibuat dari bahan rumput laut cokelat. Bahan rumput laut cokelat di Indonesia dibuang-buang percuma begitu saja, Padahal di luar negeri itu menjadi bahan penting untuk membuat kapsul.

“Begitu juga contohnya produk produk fashion Malaysia, mereka justru mengambil bahannya dari Indonesia. Jadi kenapa tidak kita buat sendiri. Nah roadmap itu juga lagi disusun oleh KNKS, kemana kami akan membangunnya,” kata dia.

Tahun depan, KNKS akan melakukan kerja sama dengan Halal Summit. Mereka akan membantu jalan produk halal Indonesia untuk masuk ke dunia internasional. Mungkin tahap awalnya ke Timur Tengah dulu, kemudian ke Eropa dan Amerika.

“Kalau untuk pasar timur tengah, mungkin lebih ke produk pakaian-fashion. Sedangkan ke Eropa dan Amerika, food halal bisa masuk. KNKS ingin mem lakukan branding produk halal. Halal itu dipastikan higienis karena halal itu thoyib. Nah brand semacam itu yang akan dikedepankan,” pungkas Ronald.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8524 seconds (0.1#10.140)