Penderita Hepatitis A di Pacitan Hampir 1.000 Orang

Senin, 01 Juli 2019 - 05:15 WIB
Penderita Hepatitis A di Pacitan Hampir 1.000 Orang
Penderita penyakit Hepatitis A di Pacitan dirawat di rumah sakit menggunakan ekstra bed akibat membeludaknya jumlah pasien. (Foto: iNews.id/Ahmad Subekhi)
A A A
PACITAN - Penderita Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, jumlahnya terus bertambah. Hingga Minggu (30/6/2019), jumlah penderita penyakit kuning itu nyaris menembus angka 1.000 orang.

Data Dinas Kesehatan Pacitan menyebutkan, total hingga saat ini tercatat ada 957 orang yang terkena penyakit kuning. Jumlah itu bertambah 57 orang dibanding sehari sebelumnya.

Diprediksi, jumlah korban terus bertambah karena belum melewati masa klinis ikunbasi atau puncak penyebaran virus. Sebagian korban sudah selesai dirawat di puskesmas maupun rumah sakit, namun sebagian lagi masih menjalani perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Eko Budiono mengatakan, instansinya terus mewaspadai peningkatan jumlah penderita penyakit Hepatitis A karena masa ikubasi penyakit tersebut cukup panjang berkisar antara 13-40 hari.

“Kami perkirakan (penderita) akan terus bertambah karena belum masuk puncak penyebaran atau masa klinis inkubasi. Rata-rata (inkubasinya) 30 hari. Sehingga ini sudah masuk, tapi belum sampai klinis. Diwaspadai dua minggu sebelum klinis atau warna kuning. Itu sudah menularkan dan seminggu setelah warna kuningitu juga masih menularkan,” beber Eko.

Pemkab Pacitan menetapkan KLB Hepatitis A pada 25 Juni 2019. Saat ditetapkan KLB, jumlah penderita sebanyak 581 pasien. Empat hari berikutnya, meningkat menjadi 957 orang. Jika dirata-rata terjadi lonjakan 100 orang per hari.

Puskesmas overload atau kelebihan pasien hepatitis. Sebagian pasien dirawat di lorong puskesmas. Dinkes terus berupaya untuk mencegah agar virus tidak menyebar dan korban bertambah.

Di antaranya dengan membagikan kaporit, antispektik dan pembersih lantai. Warga juga diimbau untuk senantiasa menjaga kebersihkan diri dan lingkungannya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2348 seconds (0.1#10.140)