Logo Tim Cobra Hadir di Batik Karya Kreater Lumajang

Senin, 01 Juli 2019 - 16:34 WIB
Logo Tim Cobra Hadir di Batik Karya Kreater Lumajang
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban bersama seniman batik Kreasi Arek Scooter (Kreater) Lumajang. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Ketegasan, kecepatan, dan kesigapan Tim Cobra Polres Lumajang, dalam membasmi kejahatan yang sering menghantui masyarakat, membuat tim ini menjadi idola baru.

Tim yang dibentuk Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban tersebut, bukan hanya dicintai masyarakat, tetapi juga menjadi inspirasi para seniman dalam berkarya.

Buktinya, seniman batik yang tergabung dalam The Best Batik Art Kreater yang ada di Desa Joho, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, menjadikan loho Tim Cobra Polres Lumajang, sebagai motof batik karya mereka.

Ide menjadikan logo Tim Cobra Polres Lumajang, sebagai motif batik tersebut, tercetus dari ide segar Rahmat, seniman batik yang menjadi bagian dari Kreasi Arek Scooter (Kreater) Lumajang.

Batik karya seniman-seniman Kreater ini, memiliki keunikan khusus. Yakni, batik dengan gambar yang bisa menyala di dalam kegelapan. "Saya baru tujuh bulan ini pindah dari Bali ke Lumajang," tutur Rahmat.

Dia membuat batik motif Tim Cobra yang dapat menyala di kegelapan, karena terkesan dengan kinerja Tim Cobra yang totalitas membrantas kriminalitas.

"Ini sebagai apresiasi kami seniman kepada Tim Cobra, yang telah bekerja keras untuk mengayomi masyarakat Kabupaten Lumajang, dari berbagai aksi kejahatan," ungkapnya.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengaku senang dan mengapresiasi batik karya Rahmat. Selain menghadirkan logo Tim Cobra, batik ini juga memiliki kekhasan khusus dan kualitas yang sangat baik.

"Kualitas gambar batik kayra Rahmat sangat bagus. Bahkan, saat berada di kegelapan gambar batiknya bisa menyala, glow in the dark," ungkap Arsal

Arsal menyebutkan, selama ini Rahmat memasarkan kain batiknya ke pengepul asal Bali, dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya Rp150.000, padahal batiknya karya handmate (buatan tangan).

Pengepul inilah yang kemudian mengolah kain tersebut menjadi pakaian, dan menjual hasil produksinya kembali dengan harga jutaan rupiah. "Batik ciptaan Rahmat ini bahkan mampu menembus pasar internasional, karena banyak peminatnya dari luar negeri," terang Arsal.

Dia sangat berharap, potensi ini dapat dikembangkan dan memberdayakan masyarakat sekitarnya, karena dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, serta membuka lapangan kerja baru sehingga mengurangi kesenjangan ekonomi di Kabupaten Lumajang.

"Dalam teori kriminologi tentang pencegahan kejahatan, ada tiga teori besar, salah satunya social crime prevention. Dimana teori ini melihat bahwa kejahatan terjadi karena masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, pendidikan yang rendah serta kesenjangan ekonomi. Dengan lapangan pekerjaan terbuka melalui partisipasi wirausaha masyarakat, maka dengan sendirinya akan mengurai akar masalah kejahatan," ujar Arsal.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.8731 seconds (0.1#10.140)