Mengasah Rasa 'Anak Abu-abu Putih' Lewat Karawitan

Selasa, 02 Juli 2019 - 09:57 WIB
Mengasah Rasa Anak Abu-abu Putih Lewat Karawitan
Siswa-siswi SMK Ketintang Surabaya memainkan Seni Karawitan. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - "Suwe ora jamu mas, jamu godong telo, Suwe ora ketemu, temu pisan ojo gelo,". Lirik tembang Jawa Suwe Ora Jamu ini, menggema di SMK Ketintang Surabaya.

Irama ketukan demi ketukan dari ragam alat musik tradisional itu, dimainkan 'anak abu-abu putih' menyambut hangat setiap tamu yang datang di sekolah.

Seni Karawitan merupakan satu di antara puluhan ekstrakulikuler yang ada di SMK Ketintang Surabaya. Sekolah bahkan mewajibkan peserta didik untuk belajar kesenian tersebut.

Kepala Sekolah SMK Ketintang, Agung Nugroho, menuturkan Seni Karawitan merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Pihaknya sengaja mewajibkan setiap siswa untuk belajar supaya warisan leluhur ini tidak hilang ditelan perkembangan zaman.

"Inikan warisan budaya, anak-anak jangan sampai luntur terhadap warisan budaya yang kita miliki," kata Agung kepada sindonews.com. Karawitan ini juga sebagai penerapan dari mata pelajaran bahasa daerah.

Sejak dibukanya ekstrakulikuler Karawitan ini, kata Agung, anak didiknya cukup antusias untuk berlatih. Selama dua tahun ini, anggapan bahwa musik tradisional sulit dimainkan mulai hilang.

"Anak-anak awalnya ragu, tapi setelah dia kenal dia bisa memainkan ternyata enjoy dan menikmati," ujarnya. Karawitan itupun saat ini digandungi oleh guru-guru yang ada di SMK Ketintang Surabaya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4595 seconds (0.1#10.140)