Ini Cara ITS Kurangi Penggunaan Plastik di Lingkungan Kampus

Selasa, 02 Juli 2019 - 16:22 WIB
Ini Cara ITS  Kurangi Penggunaan Plastik di Lingkungan Kampus
Pengunaan plastik kini mulai dikurangi dengan menekan pemakaian air mineral kemasan botol plastik. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian lingkungan saat ini adalah plastik. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi tumpukan sampah plastik.

Salah satunya dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang memulai langkah baru untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan kampus.

Sekretaris Institut ITS Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc menuturkan, pasca diterimanya instruksi Menristekdikti, ITS gencar mengimbau seluruh sivitas akademika ITS untuk mengurangi konsumsi air minum dalam kemasan plastik sekali pakai dan kantong plastik di lingkungan kampus.

“Kami sudah mensosialisasikan kepada para dekan, kepala departemen dan pimpinan-pimpinan unit yang ada di ITS, dan saat ini juga sedang disiapkan surat yang akan diedarkan untuk setiap unit yang ada di ITS,” kata Tuti, Selasa (2/7/2019).

Ia melanjutkan, selama ini penggunaan air minum kemasan plastik masih sangat banyak di lingkungan ITS, terlebih lagi pada Februari lalu ITS juga telah meluncurkan produk air mineral kemasan botol plastik dengan merek ITS Mine.

“Kebetulan saat ini sudah ada surat edaran instruksi dari menteri, jujur saya malah senang karena dengan ini (Instruksi Menristekdikti, red) dilema antara bisnis dan kelestarian lingkungan dapat terpecahkan,” ucapnya.

Dosen Departemen Statistika tersebut juga mengungkapkan, sebagai solusi dari persoalan tersebut, telah didiskusikan oleh para pimpinan ITS dan menghasilkan solusi yakni peredaran air minum di lingkungan ITS dimaksimalkan dalam bentuk galon. Selama ini pun sebenarnya seluruh unit di ITS sudah diwajibkan untuk menggunakan galon ITS Mine untuk persediaan kantor meskipun belum maksimal.

“Sebelumnya di setiap unit sudah ada galon, tetapi masih menyediakan juga yang dalam kemasan botol plastik,” ujarnya.

Tuti melanjutkan, guna menghilangkan kebiasaan tersebut, ITS akan mewajibkan setiap unit untuk menyediakan gelas. Sampai saat ini, di beberapa unit sudah terlaksana, seperti seluruh unit yang berkantor di Gedung Rektorat ITS. Sedangkan, untuk unit-unit lain akan segera diimbau untuk menyediakan gelas sendiri nantinya.

Ia juga mengungkapkan, penyediaan gelas khusus untuk minum di Gedung Rektorat tersebut sebenarnya sudah disiapkan jauh sebelum munculnya Instruksi Menristekdikti tersebut. Sebab, sebenarnya gerakan-gerakan semacam ini sudah sejak lama dirintis dan diinisiasi melalui program ITS Smart Eco Campus yang dilaksanakan mulai 2011 lalu.

Selain itu, ITS juga akan berusaha agar setiap sivitas akademikanya untuk menggunakan tumbler juga agar bisa dibawa kemana-mana.

Tuti mengakui bahwa hal ini memang sulit jika harus langsung diterapkan saat ini juga. “Memang harus mulai dibenahi sedikit demi sedikit, ini kan bukan hanya gerakan sehari atau dua hari, tapi gerakan jangka panjang,” katanya.

Peraih gelar doktornya di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menuturkan, ITS memiliki Departemen Teknik Lingkungan yang akan diajak untuk melaksanakan pengolahan limbah plastik, terutama yang dihasilkan ITS.

“Kita masih menggunakan plastik untuk beberapa keperluan khusus, kita akan tetap bertanggung jawab dengan mengolah limbah yang dihasilkan tersebut,” katanya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.9203 seconds (0.1#10.140)