Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan

Rabu, 03 Juli 2019 - 00:54 WIB
Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan
Patung Suro dan Boyo berdiri megah di Taman Suroboyo, Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur. Kawasan ini menyajikan pemandangan yang sangat indah. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Mengenal Kota Pahlawan dengan sejarah dan keindahan kota, rasanya belum lengkap kalau tidak datang ke taman-taman kota yang tersebar disetiap sudut kota.

Taman yang ada di Kota Surabaya, tidak hanya sekedar ruang terbuka hijau. Ada sisi unik dan interaksi sosial tinggi ketika datang ke sana. Tiap taman memiliki cerita tersendiri untuk selalu dikenang.

Ada interaksi keluarga, teman, sahabat dan ruang sosial lainnya yang terbungkus dalam teduhnya Surabaya dalam sekian banyak taman terhampar. Dari ruang hijau itu, cerita akan dimulai. Berikut tujuh Taman di Surabaya yang bisa menjadi rujukan wisata dan melepas lelah.

1. Taman Bungkul

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Taman Bungkul menjadi salah satu taman terbaik di dunia yang pernah disematkan PBB. Taman yang berada di jantung kota ini menjadi pusaran aktivitas warga untuk berkumpul. Semua kalangan umur bisa berinteraksi di sana.

Taman Bungkul tak hanya dibentuk sebagai paru-paru kota, Keberadaannya juga menjadi destinasi hiburan bagi keluarga di Surabaya. Taman ini juga memiliki sisi sejarah panjang yang membuatnya begitu sakral.

Taman yang dibangun di lahan seluas 900 meter persegi ini berasal dari sebuah desa yang cukup terkenal yakni Desa Bungkul. Tak hanya itu, Desa Bungkul juga kian tenar berkat sosok spiritual yang ada di daerah tersebut yakni Ki Ageng Supo.

Ki Ageng Supo sendiri merupakan sosok yang cukup berpengaruh dalam penyebaran agama Islam khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ia merupakan keturunan Ki Gede atau Ki Ageng dari Kerajaan Majapahit. Beliau diperkirakan hidup pada masa Sunan Ampel, yakni sekitar tahun 1400-1481.

Dalam keberadaannya, Ki Ageng Supo banyak memberikan dampak positif terhadap agama Islam di daerah Surabaya. Ia pun mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul yang makamnya terdapat tepat di belakang Taman Bungkul.

2. Taman Harmoni

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Membangun taman tak harus di tempat yang teduh dan nyaman. Terbukti, tempat yang dulunya lokasi pembuangan sampah mampu disulap menjadi Taman Harmoni yang indah.

Taman ini memiliki luas mencapai 2,8 hektar dengan luasan lahan yang sudah dibangun 2019 mencapai 1,2 hektar.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membangun Taman Ex Incineratoryang menjadi bagian dari Taman Harmoni itu dalam rangka pemerataan pembangunan di Kota Surabaya. Selain itu, bertujuan untuk menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, setelah 11 tahun ditutup.

Taman Ex-Incinerator ini merupakan bekas tempat pengolahan sampah yang kemudian disulap menjadi sebuah konsep taman yang menarik. Bahkan, di taman ini terdapat sarana ruang publik kreatif, seperti teater terbuka berbentuk lingkaran dan ruang khusus pameran hasil karya warga Surabaya. Apalagi taman ini memang dikhususkan untuk ruang publik kreatif.

Selain sebagai ruang publik kreatif, Taman Ex Incinerator juga merupakan taman lingkungan. Harapannya melalui taman tersebut ke depan dapat menjadi wadah untuk mencari solusi berbagai permasalahan Kota Surabaya.

3. Taman Pelangi

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Setiap orang yang datang ke Kota Surabaya akan disambut kilau cahaya dari Taman Pelangi. Taman yang berada di pintu masuk Kota Pahlawan ini menampilkan sisi eksotisme Surabaya yang tak pernah mati gaya

Konsep yang diusung di Taman Pelangi benar-benar menampilkan ikon Surabaya. Ikon dari taman pelangi memiliki terlihat dari desain monumen pilar-pilar (static mass) yang memanjang dan berpola miring berlengkung menyerupai ruas daun dengan dibawahnya terdapat kolam, itulah corak utama dari taman pelangi.

Saat senja mulai merangsek masuk, akan terlihat jelas mengapa taman tersebut disebut sebagai perwakilan pelangi di bumi. Pada pilar-pilar yang memanjang tersebut ketika di malam hari akan memantulkan cahaya lampu dari bawahnya sehingga seolah kita bisa melihat pelangi dari cahaya yang dipantulkan oleh pilar tersebut.

Selain itu, pada pilar-pilar terdapat pancuran-pancuran air yang jatuh ke bawah sehingga akan semakin menambah nilai keindahannya. Kesejukan suasana di taman ini kian segar oleh keberadaan air mancur tersebut. Kesegaran itu tentu bisa memecah kepekatan polusi udara dari kendaran bermotor yang cukup padat melewati jalanan paling sibuk di Surabaya.

4. Taman Jayengrono

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Taman Jayengrono merupakan taman kota yang tertua di Surabaya. Dulu namanya tersohor dengan sebutan Taman Willemsplein. Nama Jayengrono sendiri diambil dari nama Bupati pertama di Surabaya.

Taman Jayengrono terletak di kawasan Jembatan Merah yang memiliki sejarah penting bagi bangsa Indonesia, tempat pertumpahan darah arek-arek Suroboyo melawan penjajah. Dulu wilayah ini merupakan wilayah karesidenan Surabaya dan menjadi pusat pemerintahan Surabaya. Tercatat lokasi ini menjadi taman dari karesidan Surabaya dan sudah ada sejak abad ke XIX.

Pertempuran 10 November 1945 atau dikenal juga dengan Battle of Surabaya juga terjadi di kasawan ini. Di tempat ini pula, Jenderal besar asal Inggris, Brigjend A.W.S Mallaby pada 30 Oktober 1945 setelah dilempar granat oleh para pejuang.

Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, Taman Jayengrono ini dibuat. Taman ini berfungsi sebagai Memorial Park untuk mengenang semangat perjuangan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran Surabaya. Selain itu, taman ini juga bisa menjadi alternatif warga untuk beraktifitas atau sekedar piknik.

Berbagai fasilitas bisa ditemui di taman ini. Diantaranya adalah Spot Mallaby, sebuah spot dengan pola lantai yang tidak beraturan yang menggambarkan ledakan hebat yang menewaskan Brigjend Mallaby. Di sini juga akan ditambahkan replika mobil milik Mallaby di atas spot tersebut.

Ada juga Selasar Perjuangan dengan dinding-dinding di sisi kiri dan kanan. Di dinding-dinding tersebut bisa dijumpai cerita berbentuk ornamentasi sejarah berupa relief. Dibangun juga kelompok tonggak bambu runcing yang ditempatkan di tiga area berbeda. Masing-masing berjumlah 10 buah, 11 buah, dan, 45 buah yang mempresentasikan tanggal 10 November 1945.

Di sisi barat dibangun panggung yang dibisa digunakan sebagai tempat pertunjukan seni. Sementara sebagai pembatas antara Gedung Internatio dengan Taman Jayengrono dipasang serangkaian air mancur di antara kolom-kolom taman. Ciri khas selanjutnya adalah adanya cap tangan dari 15 veteran perang yang ikut serta dalam pertempuran 10 November 1945.

5. Taman Lansia

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Taman yang dibangun di Surabaya juga tak hanya diperuntukkan bagi anak dan keluarga. Ada juga taman yang diperuntukan bagi para lanjut usia (lansia).

Ya, ada Taman Lansia yang terletak di persimpangan Jalan Raya Raya Gubeng dan Jalan Raya Biliton. Lokasinya tidak jauh dari Taman Persahabatan di Jalan Sulawesi. Atau dekat Stasiun Kereta Api Gubeng.

Luas Area taman sekitar sekira 2.000 meter persegi. Vegitasinya dominan dengan tanaman perdu berbunga cantik dan berbau harum. Keteduhan masa senja tak akan menyurutkan semangat warga kota.

Taman ini memang diperuntukan untuk para lansia. Namun pengunjung yang datang di taman kota surabaya ini bukan didominasi hanya para lansia, namun juga orang dewasa dan anak-anak.

Fasilitas taman lansia seperti Taman Kota-Taman Kota lainya. Tersedia bermacam fasilitas seperti jogging track, area bermain, kolam air mancur dan lampu hias.

Sedangkan fasilitas khusus untuk para lansia antara lain; Tersediakan tempat duduk untuk pengantar saat menemani para lansia menikmati suasana kota di pagi atau sore hari.

Selain menikmati kesejukan suasana taman kota para lansia dan pengunjung taman surabaya bisa juga ber-olah raga jalan kaki. Di sini tersedia joging track dan jalur pijat refleksi untuk kaki.

Jalur pijat refleksi dibuat mengelilingi taman kota. Bentuk jalur pijat refleksi berupa lintasan jalan kaki yang dipasang batu-batu kecil. Dengan berjalan dilintasan ini batu-batu kecil tadi memijat titik-titik refleksi telapak kaki kita.

Manfaat berjalan di jalur pijat refleksi untuk melancarkan peredaran darah dan memiliki fungsi mengobati diri sendiri.

6. Taman Suroboyo

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Taman Suroboyo memiliki area yang sempurna untuk tempat bermain anak-anak. Lokasi Taman Suroboyo berlokasi di pinggir pantai Kenjeran, Surabaya Utara. Lokasinya yang berpapasan langsung dengan Laut Madura membuat angin laut bertiup cukup kencang di Taman Suroboyo.

Angin sepoi nan segar dari laut menjadikan Taman Suroboyo sebagai tempat favorit warga untuk bermain layang-layang. Bahkan, beberapa orang mengaku untuk datang jauh-jauh ke taman ini hanya untuk bermain layang-layang saja.

Tak hanya itu, Taman Suroboyo juga memiliki beberapa wahana keluarga yang dikelolah oleh warga sekitar, seperti wahana perahu, peminjaman sekuter, dan mini car yang unik. Mini car adalah sebutan untuk mobil kecil ramah lingkungan yang memiliki pedal yang dapat dikayuh untuk menggerakannya.

Bahkan, di seberang taman ini berdiri Pasar Central Bulak yang menyediakan berbagai olahan hidangan maupun kerajinan laut khas Kenjeran dengan harga terjangkau. Hamparan samudra terlihat dalam pelupuk mata dengan keindahan dan begitu gagah.

7. Taman Ekspresi

Ini Tujuh Taman Cantik di Surabaya yang Sulit Dilupakan


Surabaya adalah kota anak-anak kreatif. Di kota ini, mereka ditampung dengan mewah di Taman Ekspresi.

Taman Ekspresi terletak di Jalan Genteng Kali, Surabaya. Eksotisme Taman Ekspresi Lainnya adalah view ke arah Kalimas yang sejak dulu tersohor.

Datang ke Surabaya tanpa melihat pemandangan Kalimas adalah kerugian tersendiri. Sungai yang paling tenang di Indonesia ini terlalu cantik untuk dilewatkan para pelancong.

Ada juga banyak instalasi-instalasi seni dan banyak bangku taman dari beton berbentuk kotak berwarna-warni yang tersebar di area taman. Menegaskan kreativitas sebagai pondasi kemajuan anak muda di kota besar.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6203 seconds (0.1#10.140)