Mahasiswa FMIPA UB Ciptakan Inovasi Kaca Tetap Dingin dan Bersih

Rabu, 03 Juli 2019 - 14:33 WIB
Mahasiswa FMIPA UB Ciptakan Inovasi Kaca Tetap Dingin dan Bersih
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB) Malang, ciptakan inovasi agar kaca tetap dingin dan bersih. Foto/Ist.
A A A
MALANG - Kaca merupakan material yang sudah umum digunakan masyarakat pada rumah, gedung, kendaraan, dan berbagai macam alat baik sebagai penutup dan pelindung.

Kaca pada gedung pencakar langit sering terpapar sinar matahari, akibatnya peningkatan suhu pada ruangan berdampak pada penggunaan pengkondisi ruangan berupa air conditioner (AC).

Penggunaan AC yang begitu banyak, dapat memicu kenaikan penggunaan energi yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Penggunaan kaca juga tidak lepas dari kegiatan pembersihan yang dilakukan oleh tenaga profesional. Mahalnya biaya dan tingginya angka kecelakaan kerja juga menjadi permasalahan tersendiri.

Berawal dari permasalah tersebut, tiga mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UB Malang, yaitu Janssen Wongkalanujaya, Safira Rachmaniar, dan Dhafi Alvian Nugraha, dengan bimbingan dosen Jurusan Fisika FMIPA UB Malang, Masruroh, membuat pelapis kaca pendingin dan swabersih.

Pelapis kaca ini menggunakan perlakukan plasma nitrogen pada lapisan TiO2, sehingga kaca bersifat dingin dan tetap bersih. "Cara kerjanya memanfaatkan sifat fotokatalis dan sifat superhidrofilik pada lapisan," ujar Dhafi Alvian Nugraha.

Sifat super hidrofilik, menurutnya berperan sebagai penurun suhu pada gedung. Sedangkan sifat fotokatalis memberikan efek degradasi partikel, bakteri, dan virus sehingga kaca tetap bersih.

"Untuk deteksi penurunan suhu dengan prototype gedung yang kami buat, menggunakan adruino nano dengan thermistor sebagai pengukur suhu," ujarnya.

Dhafi menambahkan, inovasi yang saat ini masih dalam bentuk protype tersebut, telah pendanaan pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM PE) tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Selain itu, tim ini baru saja mendapat gold medal dalam ajang Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS) 2019 untuk kategori Environment and Energy yang diselenggarakan UB Malang.

Janssen beserta timnya mengaku senang, karena mendapatkan hasil terbaik dalam ajang YSIS. Harapannya kaca dengan perlakuan ini dapat dikomersialisasikan dan lebih beragam penggunaannya pada berbagai bidang.

Keunggulan dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik spin coating, yang lebih mudah, murah, dan cepat apabila dibandingkan dengan metode lain.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8342 seconds (0.1#10.140)