Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi, Jadi Fokus Pemerintah

Jum'at, 07 September 2018 - 05:59 WIB
Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi, Jadi Fokus Pemerintah
Presiden Joko Widodo menyapa mahasiswa di Universitas PGRI Adi Buana, Kota Surabaya, Jawa Timur. Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk bisa memanfaatkan infrastruktur, dan teknologi sebagai pijakan perkembangan manusia.

Perkembangan zaman yang bergerak cepat, mengharuskan semua pihak untuk bersiap diri pada era revolusi industri 4.0.

Presiden yang akrab disapa Jokowi ini, juga menjelaskan kalau nantinya perguruan tinggi, mahasiswa, serta dunia pendidikan menjadi kunci. Pilihannya adalah semua orang akan ditinggal atau semuanya bisa melompat.

"Ini yang sedang kita siapkan, Insya Allah tahun depan kita mulai secara besar-besaran seperti sekarang kita membangun infrastruktur secara besar-besaran, tahapan besar pembangunan yang kedua adalah membangun manusia Indonesia," ujar Jokowi ketika mengisi Kuliah Umum di Universitas PGRI Adi Buana, Kota Surabaya.

Ia melanjutkan, Indonesia mempunyai potensi besar sumber daya alam dan manusia. Makanya banyak yang bertanya mengapa selalu dibangun infrastruktur di berbagai daerah. "Saya jawab iya, semua itu untuk mempengaruhi peningkatan ekonomi. Tapi tidak hanya urusan ekonomi membangun infrastruktur tersebut. Ini akan membuat antar koneksi di negara sebesar ini menjadi lebih baik, sehingga kesatuan kita menjadi lebih kokoh dan lebih baik," ungkapnya.

Ketimpangan besar infrastruktur pun bisa dihindari. Baik itu yang ada di Pulau Jawa, Indonesia tengah, barat dan Indonesia timur. Kalau di Jawa, banyak orang yang sudah menikmati mulusnya jalan, bagusnya airport, serta indahnya pelabuhan.

"Coba salah satu contoh jalan utama di Merauke menuju Boven. Sepanjang 120 kilometer bisa ditempuh 2-4 hari," katanya. Baca Juga: Jokowi: Masak Presiden Disuruh Meloncat Seperti Itu, Ya Gila, Bro!

Kondisi ini, katanya, memang terjadi ketidakadilan. Baik itu bagi masyarakat yang ada di barat yang terus dibangun. Sementara mereka yang berada di timur tidak dibangun. Kondisi inilah yang harus apa adanya disampaikan. Sehingga semua orang ingin membangun rasa kebangsaan dari Sabang sampai Merauke.

"Agar semuanya merasakan sebuah layanan dan kehadiran yang sama dari negara ini, pemerintah ini," ucapya. Baca Juga: Jokowi: Tunjangan Profesi Dihapus itu Hoax

Saat ini, lanjutnya, perubahan di semua negara terjadi begitu cepat. Semua orang menjadi tahu artificial intelegent. Mereka juga memahami advance robotic, internet of think, ada, serta ada ada krypto currency. Semua ini perubahan yang dulunya tidak pernah diprediksi, tapi sekarang muncul semuanya.

"Itu yang dinamakan revolusi industri 4.0. Sekarang bangun rumah saja bisa sehari atau 24 jam saja dengan 3D printing. Hati-hati, karena anak-anak muda ini harus tahu dan mengerti untuk bisa mengikuti," kata Jokowi.

Tiga tahun lalu, katanya, ia masuk ke silicon valley, markasnya para pelaku stratup. Termasuk markasnya facebook, google, twiteer. "Saya diajak main pingpong tapi tidak ada bolanya. Jadi saya pakai kacamata besar, seperti main pingpong beneran 100 persen," jelasnya.

Jokowi juga menjelaskan, Mc.Kenzie Global institute pernah mengatakan kalau perubahan yang ada pada revolusi industri 4.0, bisa berlangsung 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri yang pertama. "Jadi sekarang ini sangat cepat sekali perubahannya," ucapnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4009 seconds (0.1#10.140)