Januari-Mei Jumlah Wisman ke Jatim Turun 26,77 Persen, Ada Apa?

Jum'at, 05 Juli 2019 - 14:24 WIB
Januari-Mei Jumlah Wisman ke Jatim Turun 26,77 Persen, Ada Apa?
Kawasan Gunung Bromo, masih menjadi primadona bagi para wisatawan untuk menikmati liburan. Foto/Dok.SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Secara kumulatif selama Januari-Mei 2019, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayah Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Penurunan jumlah kunjungan wisman tersebut, mencapai sebesar 26,77 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Yakni dari 118.270 kunjungan menjadi 86.609 kunjungan.

Selama periode tersebut, kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia, tetap yang terbanyak dengan jumlah 27.782 kunjungan. Disusul dari Singapura sebanyak 9.669 kunjungan dan Tiongkok sebanyak 8.112 kunjungan.

Selama Mei 2019, jumlah wisman turun sebesar 21,68 persen dibandingkan bulan April. Yaitu dari 18.652 kunjungan menjadi 14.609 kunjungan. Sedangkan dibanding Mei 2018, turun sebesar 40,18 persen. Dimana pada Mei 2018 jumlah wisman mencapai 24.420 kunjungan.

"Selama Mei 2019, wisman terbanyak dari Malaysia yang mencapai 4.685 kunjungan. Namun jumlah itu turun 19,34 persen dibandingkan April 2019," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Jumat (5/7/2019).

Menurutnya, perkembangan kunjungan wisman ke Jatim dalam kurun waktu tiga tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan. Hal tersebut didorong perhatian dari pemerintah daerah dengan memunculkan objek wisata baru yang menarik untuk dikunjungi.

Promosi pariwisata, baik tempat, sarana akomodasi, maupun event-event yang dilakukan oleh instansi terkait juga semakin banyak. "Kalau penurunan jumlah kunjungan wisman pada Mei 2019 disebabkan, karena Mei adalah bulan puasa. Hal itu mempengaruhi kedatangan wisman ke Jatim," imbuhnya.

Sementara itu, pengelola Wisata Halal Pintu Langit di Prigen Kabupaten Pasuruan, Saifullah Yusuf mengatakan, Jatim ke depan perekonomiannya akan bertumpu pada sektor pariwisata. Saat ini, banyak orang sudah mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk berwisata. Tinggal, pebisnis pariwisata harus jeli dalam mengambil ceruk pasar.

"Wisata halal saya yakin akan mendapat respon pasar yang bagus. Sebab Indonesia, terutama Jatim penduduknya banyak yang muslim. Sehingga, wisata halal bisa menjadi salah satu pilihan," terangnya.

Pintu Langit terletak di daerah pegunungan, yakni di antara Gunung Arjuno, Welirang dan Gunung Penanggungan. Tempat wisata ini didukung dengan udara yang sudah pasti sejuk, bersih dan masih natural.

Selain berhawa sejuk, Desa Ledug berada di lokasi yang sangat strategis dan lokasi menuju lokasi sangat mudah dijangkau dari segala arah. Untuk bisa mencapai lokasi Pintu Langit, para wisatawan dapat mengaksesnya melalui Jalur dari manapun.

Baik dari arah Malang, Surabaya, maupun dari Pasuruan. Dari Surabaya, bisa dijangkau melalui akses jalan tol Surabaya-Pandaan. Keluar dari jalan tol, melalui pertigaan Jetak berbelok ke kanan, lurus melintasi jalan beraspal sejauh lima kilometer, akan sampai Desa Leduk.

"Panorama di sini sangat indah. Udara sejuk, dan berada di daerah yang cukup tinggi sehingga sejauh mata memandang, akan bisa melihat Kota Surabaya, Sidoarjo dan kokohnya Gunung Penanggungan yang menjulang," kata Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4493 seconds (0.1#10.140)