Kemenpar Siapkan Pedoman Wisata Halal Indonesia

Jum'at, 05 Juli 2019 - 19:38 WIB
Kemenpar Siapkan Pedoman Wisata Halal Indonesia
Pedoman wisata halal akan menjadi panduan bagi pengembangan pariwisata berstandar halal. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) segera menyiapkan pedoman wisata halal yang akan menjadi panduan bagi pengembangan pariwisata berstandar halal. Sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan wisata halal di Indonesia.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimistis panduan yang akan disusun tersebut akan berperan dalam mempercepat pertumbuhan wisata halal di Indonesia.

Pedoman wisata halal sendiri meliputi empat bidang. Yaitu destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan. Dalam penyusunan panduan, Kemenpar mengacu pada standar terbaik wisata dunia. "Kita harus mengikuti strategi umum seperti pelayanan dan harga terbaik dan berlaku di dunia," kata Aried.

Mengenai standar layanan pariwisata, Menpar menjelaskan pentingnya sertifikasi pariwisata halal bagi pelaku dan produk pariwisata. Sertifikasi dapat dijadikan sebagai jaminan halal bagi produk pariwisata yang diproduksi oleh para pengusaha.

"Untuk langkah awal ada empat bidang usaha yang akan disertifikasi yakni kuliner, hotel, biro perjalanan, dan spa. Sebaiknya para pelaku usaha tidak ragu untuk melakukan sertifikasi bagi bidang usahanya karena dengan demikian ada jaminan produknya halal dan sesuai dengan standar," jelas dia.

Potensi pariwisata halal di Indonesia dinilai besar, tetapi pencapaiannya masih belum maksimal. Belum banyak daerah yang menjadikan wisata halal sebagai ciri khas wisata. Salah satu daerah yang sudah menerapkan wisata halal, seperti Lombok.

"Masyarakat Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Terkadang ada anggapan pelaksanaan sertifikasi tidak berguna, padahal di situlah kami menerapkan standar yang juga mendorong pihak lain untuk meningkatkan kualitas secara bersamaan," jelas Menpar.

Di Indonesia, prosentase kedatangan wisman halal mencapai 20% dan akan terus didorong untuk meningkat. Sementara dibandingkan dengan negara tetangga, yakni Singapura, angka kedatangan wisman halalnya lebih dari 20%. Pengembangan wisata halal yang sedang dilakukan Kemenpar juga disetujui oleh KH Ma'aruf Amin.

Dalam kesempatan yang sama, dia mengapresiasi langkah Kemenpar dalam mengembangkan wisata halal Indonesia. "Semoga pedomannya segara ada dan dapat mempercepat pertumbuhan wisata Indonesia. Kami harap wisata halal Indonesia dapat menjadi yang terbaik di dunia," kata Ma'ruf Amin.

Ma’ruf menilai pelayanan terbaik sebaiknya selalu diberikan kepada wisatawan. Salah satu upayanya dapat dilakukan dengan menghadirkan layanan berstandar halal. “Kita jangan hanya mengandalkan halal dan status mayoritas muslim saja, tapi kalau tidak bisa memberikan pelayanan terbaik, wisatawan tidak mau datang," kata dia.

Label halal yang diberikan merupakan penyempurna dan berfungsi sebagai nilai tambah. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan sejumlah perbaikan seperti dalam bidang regulasi dan kelembagaan.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7203 seconds (0.1#10.140)