Jamaah Haji Diminta Waspadai Suhu Panas dan Angin Kencang di Tanah Suci

Sabtu, 06 Juli 2019 - 10:08 WIB
Jamaah Haji Diminta Waspadai Suhu Panas dan Angin Kencang di Tanah Suci
Jamaah Haji Diminta Waspadai Suhu Panas dan Angin Kencang di Tanah Suci
A A A
MADINAH - Hari ini jamaah haji Indonesia akan mulai tiba di Tanah Suci. Para tamu Allah ini diingatkan untuk mengantisipasi dengan perbedaan suhu udara antara Indonesia dan Arab Saudi.

Berdasarkan apa yang dirasakan di SINDOnews, suhu udara di Mekkah dan Madinah cukup panas. Tidak hanya sinar matahari, angin yang bertiup juga terasa menyengat di kulit dan muka. Dari alat pengukur, suhu diketahui sekitar 43 derajat Celcius. Dibanding Madinah, Mekkah sedikit lebih adem.

Atas kondisi ini, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat mengingatkan agar jamaah haji menggunakan topi atau payung saat keluar hotel ketika nanti di Arab Saudi. Jangan sampai kepala atau kulit jamaah terpapar langsung sinar matahari.

"Yang kedua, jamaah juga jangan bosan-bosan mengonsumsi air minum," kata Arsyad usai acara Malam Taaruf dan Doa Bersama di kantor Daker Madinah, Jumat (5/7/2019) malam.

Jamaah haji asal Indonesia kerap mengalami dehidrasi lantaran minim mengonsumsi air minum. Alasannya sederhana, karena takut sering pipis. Menurutnya, kebiasaan buruk bagi kondisi kesehatan jamaah haji selama berada di Tanah Suci yang memiliki suhu udara cukup panas.

Namun, Arsyad mengungkapkan pertanda baik. Hujan deras turun saat dia melakukan perjalanan dari Jeddah ke Madinah, Jumat (5/7/2019) siang. Dari informasi yang didapat, hujan kerap turun pada bulan Ramadan lalu. "Sekitar 75 kilometer menjelang masuk ke Madinah, ada hujan lumayan cukup deras, sehingga kondisi cuaca relatif lebih adem. Mudah-mudahan ini pertanda kondisi cuaca bisa lebih baik lagi," katanya.

Selain suhu udara, hal yang lain patut diwaspadai oleh jamaah adalah angin puting beliung. Hal ini diketahui saat rombongan petugas haji yang baru tiba di Madinah. Angin bertiup sangat kencang sehingga membuat debu beterbatangan. Karena itu, jamaah disarankan mengenakan masker dan kacamata ketika keluar dari hotel. Ini untuk meminimalisir dampak yang terjadi ketika angin kencang menerbangkan debu ke mana-mana.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2807 seconds (0.1#10.140)