Konfercab PDIP Bojonegoro Ricuh, Diduga Terkait Kepentingan Minyak

Minggu, 07 Juli 2019 - 16:45 WIB
Konfercab PDIP Bojonegoro Ricuh, Diduga Terkait Kepentingan Minyak
Puluhan pengurus DPC PDIP Bojonegoro meninggalkan arena Konfercab di gedung Empire Palace. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - PDIP Jawa Timur (Jatim) menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) serentak 38 kabupaten dan kota, pada hari ini Minggu (7/7/2019) di Empire Palace Jalan Blauran.

Situasi berubah ricuh saat pembacaan keputusan untuk struktur pengurus Ketua, Sekretaris dan Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Bojonegoro.

Puluhan pengurus melakukan aksi walk out. Mereka berteriak sebagai bentuk kekecewaan karena ketua yang diputuskan DPP PDIP yaitu Abidin Fikri, tidak sesuai aspirasi PAC dalam Rakercab sebelumnya.

Sebelumnya, Abidin Fikri adalah pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC PDIP Bojonegoro. "Ayo mundur, ini sudah bukan urusannya PAC lagi. PDIP Bojonegoro buyar," teriak salah satu kader PDIP Bojonegoro

Ketua DPC PDIP Kabupaten Bojonegoro terpilih, Abidin Fikri yang dikonfirmasi terpisah menolak memberikan keterangan kepada media. "Jangan tanya saya. Tanyakan ke DPP, Mas," ujarnya singkat.

Sedangkan Ketua PAC Kecamatan Kota Bojonegoro, Malikin mengaku kecewa dengan keputusan DPP PDIP. "Buat apa ada rakercab kalau usulan dari PAC tidak diperhatikan. Kita-kita ini yang berjuang di bawah," katanya.

Sementara itu, politisi senior PDIP Bojonegoro yang juga Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, mengatakan, keributan itu terjadi karena emosi PAC-PAC.

"Ditengarai ada pihak ketiga yang menunggangi. Sebab Bojonegoro merupakan kabupaten strategis yang kaya minyak dan gas. Pasti banyak kepentingan dari luar partai yang ikut bermain (untuk intervensi)," ujar Budi.

Bojonegoro memang daerah kaya minyak. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang terletak di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, diketahui sangat besar. Bahkan, riset lanjutan menunjukkan cadangan minyaknya meningkat hampir dua kali lipat dari penemuan awal, dari semula 450 juta barel menjadi 823 juta barel.

Total cadangan minyak di kabupaten itu, berdasarkan situs resmi Pemkab Bojonegoro, mencapai 1,4 miliar barel dan cadangan gas sekitar 1,7-2 triliun kaki kubik. Angka tersebut merupakan jumlah perkiraan terbesar di Indonesia.

Budi Irawanto menyarankan agar protes atau keberatan disampaikan secara baik, tidak perlu ricuh yang berpotensi mengundang aksi kekerasan. "Keberatan teman-teman PAC bisa disampaikan secara baik," ujarnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0103 seconds (0.1#10.140)