Jamaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Pesawat Diduga Serangan Jantung

Senin, 08 Juli 2019 - 08:00 WIB
Jamaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Pesawat Diduga Serangan Jantung
Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), dokter Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait meninggalnya satu jamaah haji asal Sukoharjo, Jawa Tengah. FOTO/MCH
A A A
MADINAH - Diduga serangan jantung, seorang jamaah haji Indonesia meninggal dunia dalam pesawat menuju Madinah, Minggu (7/7/2019) pukul 20.07 Waktu Arab Saudi.

Informasinya, Sumiyatun berasal dari Desa Godog, RT 02/RW 4, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia tergabung rombongan 5 kloter 2 Embarkasi Solo.

Ketua Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC), Lasimin menceritakan, Sumiyatun masuk asrama haji dalam keadaan sehat. Namun setelah diperiksa dokter baru ketahuan bahwa Sumiyatun mengidap penyakit diabetes.

"Saat diperiksa juga biasa, cuma dokter menemukan adanya penyakit gula," kata Lasimin kepada wartawan, Senin (8/7/2019) dini hari WAS.

Saat masuk pesawat, kata Lasimin, Sumiyatun juga sehat. Waktu diberikan makan pertama di pesawat juga dikonsumsi. Namun untuk makan kedua sudah tidak mau.

Setelah itu, kira-kira 50 menit sebelum mendarat, tiba-tiba Sumiyatun muntah. Dia kemudian diperiksa dokter di pesawat. Namun kondisinya langsung drop. "Lemes, setelah itu meninggal dunia. Prosesnya cepet banget nggak sampai 10 menit," kata Lasimin.

Lasimin mengatakan, kejadian ini telah disampaikan kepada keluarga Sumiyatun di Sukoharjo. Rencananya, jenazah Sumiyatun akan dikuburkan di Madinah setelah subuh.

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dokter Sri Mulyani membenarkan bahwa Sumiyatun meninggal dunia di pesawat karena serangan jantung. "Saat di atas pesawat ketika tim kami melakukan pemeriksaan, beliau juga mengalami gula darah atau kolesterol yang sangat tinggi dan tidak terkontrol," katanya.

Menurutnya, Sumiyatun berangkat seorang diri tanpa ada pendamping dan juga tidak memiliki anggota keluarga. "Saat ini jenazah almarhumah berada di Bandara Madinah," ujarnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2085 seconds (0.1#10.140)