Persebaya Ancang-ancang Tinggalkan GBT, Bila Biaya Sewanya Tinggi

Senin, 08 Juli 2019 - 19:44 WIB
Persebaya Ancang-ancang Tinggalkan GBT, Bila Biaya Sewanya Tinggi
Biaya sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang naik sampai 15 kali lipat membenai Persebaya Surabaya, untuk bermain di laga kandang. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Kenaikan tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi perhatian khusus manajemen Persebaya Surabaya. Mereka mulai berpikir untuk pindah stadion.

Pilihan pindah stadion akan ditempuh manajemen, kalau kenaikan tarif itu benar-benar diberlakukan buat Tim Bajol Ijo.

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi menuturkan, pihaknya selama ini selalu mematuhi peraturan penyewaan GBT. Baik besaran nilai sewa, maupun prosedur dalam penggunaan stadion.

Tiap bermain, biaya sewa stadion GBT sebesar Rp30 juta selalu dibayar penuh oleh Persebaya. "Kami ikuti aturan main dari pengelola GBT. Terkait dengan biaya sewa stadion maupun biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pertandingan," kata Candra, Senin (8/7/2019).

Persebaya Ancang-ancang Tinggalkan GBT, Bila Biaya Sewanya Tinggi


Ia melanjutkan, komitmen Persebaya tentu sejalan dengan semangat klub untuk menjadi kebanggaan Kota Pahlawan. Bahkan, sebagai klub profesional, green force harus dikelola dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Termasuk juga dalam hubungannya dengan suporter maupun pihak-pihak berwenang.

Sebagai klub profesional yang sepenuhnya mandiri secara keuangan, Persebaya tentu terbebani jika sewa stadion naik mencapai 15 kali lipat. Saat ini saja, biaya penyelenggaraan pertandingan yang ditanggung Persebaya sudah tinggi. Baik untuk biaya sewa stadion, pengamanan, perlengkapan penyelenggaraan pertandingan, pajak, serta kebutuhan-kebutuhan lain.

"Rencana kenaikan tarif GBT tentu akan menambah biaya pertandingan. Kami harus berpikir ulang untuk bermain di GBT," ucapnya.

Karena itu, terkait dengan Raperda tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah, dimana disana disebutkan retribusi pemakaian stadion GBT mencapai Rp444.632.000/hari, maka Persebaya akan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. Mulai Pemkot Surabaya, DPRD Kota Surabaya, dan pihak lainnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.4425 seconds (0.1#10.140)