Mengunjungi Kampung Heritage, Cikal Bakal Berdirinya Kota Malang

Rabu, 10 Juli 2019 - 08:00 WIB
Mengunjungi Kampung Heritage, Cikal Bakal Berdirinya Kota Malang
Seorang wisatawan mengunjungi Kampung Kayutangan yang merupakan cikal bakal berdirinya Kota Malang.Foto/Inews/Deni Irwansyah
A A A
MALANG - Namanya Kampung Kayutangan. Kampung ini berada di Jalan Basuki Rachmad dan Arif Rahman Hakim, dulunya berdekatan dengan kawasan pemerintahan Hindia Belanda. Ternyata kampung ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Malang.

Kini, kaampung Heritage Kayutangan menjadi tempat jujukan baru bagi wisatawan. Di kampung ini pengunjung bisa bernostalgia dengan suasana asli tempo doeloe. Bangunan cantik berusia ratusan tahun hingga barang antik berusia puluhan tahun pun ada di tempat ini.

Selain itu terdapat pemandangan bangunan cantik, arsitektur kolonial berusia ratusan tahun. Juga ada puluhan rumah warga yang dibangun sejak masa Hindia Belanda. Semuanya masih dipertahankan struktur bangunannya.

Setiap bangunan heritage dilengkapi dengan papan keterangan. Sehingga wisatawan bisa mengetahui informasi lengkap tentang bangunan cantik bersejarah di kawasan ini. Tidak hanya itu, untuk menambah kesan zaman dulu, terdapat juga rumah yang memiliki koleksi barang antik seperti kamera, gilingan kopi, televisi, hingga mesin ketik yang sudah berusia 60 tahun lebih.

Setiap akhir pekan dan musim liburan, petugas secara bergantian menyambut wisatawan dengan pakaian khas tempo doeloe. Di kampung ini, pengunjung bisa berfoto-foto dan berasa kembali ke masa lalu.

Para wisatawan mengatakan, seluruh spot di kampung ini begitu instagramabel dan membuat koleksi liburan semakin seru. Mereka mengaku mendapat pengalaman berwisata yang berbeda karena bisa sekaligus bernostalgia.

Seperti diceritakan Yulia, dirinya mengetahui Kampung Kayutangan ini dari Instagram. Banyak foto-foto keren di medsos dengan setting lokasi di Kampung Heritage ini.

Sama dengan Yulia, seorang wisatawan asal Surabaya, Elvira mengaku dirinya sudah menjadwalkan khusus berangkat dari Surabaya ke Malang untuk berkunjung ke Kampung Kayutangan ini.

"Sengaja saya berangkat pagi biar puas keliling dan mencari spot foto yang keren, soalnya lokasinya cukup luas," ujarnya.

Menurut Ketua Karang Taruna sekaligus pengelola Kampung Kayutangan, Rizal Fahmi, kini kampungnya sudah tidak sepi lagi. Banyak lalu lalang dari pengunjung yang terus bertambah. Sejak satu tahun dirilis menjadi Kampung Kayutangan, kini jumlah wisatawan perhari mencapai 500 orang.

Sebagai kampung heritage yang menjadi destinasi wisata, masyarakat setempat mendapatkan dampak positif pertumbuhan ekonomi. Dalam seminggu bisa hampir 2.000 pengunjung yang membayar tiket masuk seharga Rp3.000 per orang dan pastinya belanja di warung-warung warga.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3175 seconds (0.1#10.140)