Asyik, Ada ARISTER yang Bisa Bersihkan Sampah Sungai Otomatis

Rabu, 10 Juli 2019 - 18:26 WIB
Asyik, Ada ARISTER yang Bisa Bersihkan Sampah Sungai Otomatis
Automatic River Solid Waste Scrapper (ARISTER) berbasis Internet of Things (IoT) buatan mahasiswa ITS bisa bersihkan sampah secara otomatis. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Kota Surabaya, dikenal sebagai daerah yang dilalui aliran sungai dihampir semua kawasan. Sayangnya, sungai-sungai itu masih ada yang kotor dan penuh sampah.

Sampah di sungai yang dibiarkan berlebih dan menumpuk akan menyebabkan beragam masalah. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, merancang inovasi Automatic River Solid Waste Scrapper (ARISTER) berbasis Internet of Things (IoT) yang diyakini bisa membantu mengatasi penumpukan sampah di sungai dengan lebih mudah.

Mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS yang terdiri dari Agung Trio Prapanca, Narumi Dwi Ramadhanti, M Farhan Rais, dan Adlian Falah ini mendapat inspirasi dari banyaknya kasus pencemaran sungai oleh limbah padat di seluruh Indonesia. "Kalau pencemaran tersebut dibiarkan terus, dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan penduduk sekitar," ujar Narumi, Rabu (10/7/2019).

Ia melanjutkan, sebesar 54 persen dari 82 sungai besar di seluruh Indonesia terindikasi tercemar berat. Disinyalir limbah padat yang mencemari sungai tersebut berasal dari rumah tangga maupun limbah industri. Sehingga, akibatnya daya dukung sungai untuk menampung air hujan dan mengalirkannya ke laut mengalami penurunan.

"Kondisi ini yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir," ungkapnya.

Narumi dan timnya menginovasikan teknologi pembersih sungai yang telah diterapkan di Pelabuhan Baltimore, Amerika Serikat. Dengan mengevaluasi kekurangan Mr Trash Wheel (alat yang digunakan di Baltimore tadi, red) dan menyesuaikan kondisi sungai Indonesia, lahirlah produk ARISTER ini.

"Jadi ARISTER kami ialah pengambil sampah otomatis yang sudah terintegrasi IoT," ucapnya.

Asyik, Ada ARISTER yang Bisa Bersihkan Sampah Sungai Otomatis


Alat ini, katanya, dipasang di sekitar tepian sungai. Ketika sensor ultrasonik mendeteksi keberadaan sampah, sinyal listrik akan terkirim ke arduino atau senarai perangkat pengendali untuk memudahkan penggunaan elektronik.

Setelah itu, arduino akan menggerakkan aktuator yang berupa motor DC sebagai penggerak alat pengambil sampah, hingga sampah yang telah diambil diletakkan ke dalam reservoir atau wadah yang sudah disediakan.

Narumi menambahkan, volume sampah pada reservoir dikontrol menggunakan sensor ultrasonik yang dipasang di beberapa titik pada bak reservoir. Kemudian dipantau secara real time monitoring menggunakan aplikasi, dan pada akhirnya dapat dikirimkan notifikasi kepada operator melalui surat elektronik.

"Setelah itu operator dapat mengambil sampah di reservoir jika tiba saatnya," sambungnya.

Dengan adanya ARISTER, Narumi dan tim berharap agar alat ini mampu diaplikasikan di sungai-sungai di Indonesia, khususnya sungai di Surabaya. Selain itu, Narumi berharap akan terjadi pengurangan penumpukkan sampah di bagian hilir sungai nantinya. "Sehingga salah satu penyebab utama banjir pun diharapkan dapat teratasi," jelasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7182 seconds (0.1#10.140)