Bebas Dari Lapas, Aktivis Anti Korupsi Blitar Siap Lanjutkan Perjuangan

BLITAR - Aktivis anti korupsi Blitar, Moh. Triyanto akhirnya menghirup udara bebas, setelah mendekam di Lapas Klas II B Blitar, atas dakwaan pencemaran nama baik Bupati Blitar.

"Hari ini saudara Triyanto telah bebas sesuai masa vonis," ujar Hendy Priyono, selaku Kuasa Hukum Moh. Triyanto kepada wartawan Rabu (10/7/2019).

Triyanto ditahan sejak 10 Januari 2019. Dia didakwa mencemarkan nama baik Bupati Blitar, Rijanto setelah unggahan informasi tentang bupati dipanggil KPK di facebook ternyata tidak benar.

Hakim Pengadilan Negeri (PN) Blitar menjatuhi vonis enam bulan penjara. Dengan dipotong masa tahanan, hukuman aktivis Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) itu berakhir 10 Juli 2019.

Menurut Hendy, Jaksa Penuntut Umum sempat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Namun upaya hukum itu ditolak. "JPU sempat banding ke PT dan ditolak," jelas Hendy.

Sejauh ini belum diketahui apakah JPU akan melakukan upaya kasasi. Untuk upaya itu (kasasi) JPU memiliki waktu 14 hari, yakni terhitung setelah Triyanto bebas.

Jika memang dilakukan kasasi Hendy menyatakan tidak gentar. Pihaknya siap menghadapi. "Kalau dilakukan kasasi kita siap menghadapi," tegasnya.

Sementara bebasnya Moh. Triyanto disambut ratusan orang pendukungnya. Kehadiran mereka menarik perhatian orang orang yang melintas.

Begitu keluar dari pintu gerbang lapas, aktivis yang banyak membongkar kasus korupsi itu langsung sujud syukur. Di depan orang-orang yang selama ini mensuportnya Triyanto langsung berorasi.

"Kalian semua memang kawan-kawan seperjuangan. Saya bangga," kata Triyanto dalam orasinya. Triyanto juga siap melanjutkan perjuangan membongkar kasus korupsi yang sudah dirintisnya.

Oleh pendukungnya Triyanto langsung diarak menuju markas KRPK di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar.