Penuh Kasih Sayang, Prajurit Kostrad Beri Pengobatan Warga Papua

Kamis, 11 Juli 2019 - 09:57 WIB
Penuh Kasih Sayang, Prajurit Kostrad Beri Pengobatan Warga Papua
Prajurit Yonif Mekanis Raider 412 Divif 2 Kostrad, melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Distrik Nume, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Foto/Ist.
A A A
PUNCAK JAYA - Para prajurit berseragam loreng, dan baret hijau dengan logo cakra ini, memang bertampang garang. Tetapi, di balik itu semua ada jiwa kemanusiaan yang tinggi.

Ya, meski penuh kedisplinan tinggi, dengan sikap tegas. Para prajurit Yonif Mekanis Raider 412 Divif 2 Kostrad ini, dengan penuh senyuman dan rasa persaudaraan sejati, melayani kesehatan masyarakat di Distrik Nume, Kabupaten Puncak Jaya.

Dengan rasa penuh kasing sayang sebagai saudara setanah air, para prajurit dari salah satu satuan elit TNI AD ini, membantu masyarakat di ujung timur Indonesia ini, untuk melakukan pemeriksaan Malaria.

Penuh Kasih Sayang, Prajurit Kostrad Beri Pengobatan Warga Papua


Melalui tim kesehatan yang di pimpin oleh Letda Ckm. Rio, masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ini, juga dilakukan para prajurit di Distrik Jigonikime, Kabupaten Tolikara, Papua.

"Pemeriksaan malaria ini, merupakan kegiatan tidak terjadwal yang harus dilakukan tim kesehatan Satgas Pamrahwan Yonif Mekanis Raider 412 Kostrad, karena ada laporan masyarakat tentang penyakit Malaria," ujar Rio, perwira pertama yang juga seorang dokter tersebut.

Pada saat para prajurit melakukan pemeriksaan di Pos Nume, Kepala Distrik Nume, Anton Koroba meminta bantuan kepada para prajurit karena banyaknya warga yang mengeluh sakit dengan gejala seperti penyakit malaria.

Setelah menerima laporan tersebut dokter satgas dibantu dengan beberapa orang personel dari Pos Nume, langsung menuju ke Kampung Nume, yang lokasinya tidak jauh dari pos dan segera melakukan pemeriksaan.

Penuh Kasih Sayang, Prajurit Kostrad Beri Pengobatan Warga Papua


Ketika pemeriksaan berlangsung, salah satu pendeta dari Kampung Jigonikime, Distrik Jigonikime, Kabupaten Tolikara, menghampiri dokter satgas dan melaporkan kejadian yang sama di kampungnya. Setelah melakukan koordinasi, keesokan harinya rombongan dokter satgas melaksanakan pemeriksaan penyakit malaria di Kampung Jigonikime.

"Setelah mendapatkan laporan, lewat analisa singkat saya, akhirnya membuat keputusan untuk segera melakukan pemeriksaan kepada warga Kampung Nume, dan Kampung Jigonikime, yang mungkin terjangkit penyakit malaria. Namun setelah kami melakukan pemeriksaan kepada hampir 100 kepala keluarga di dua kampung tersebut, saya nyatakan bahwa daerah tersebut terbebas dari malaria," ujar Rio.

"Opini yang terbangun di masyarakat, merupakan hasil dari pemahaman mereka sendiri mengenai diagnosa penyakit mereka. Hal ini disebabkan juga ketiadaan tenaga kesehatan di dua kampung tersebut, dikarenakan banyak dari tenaga kesehatan tidak berani untuk berada di sana dengan alasan keamanan. Setelah kami berikan pengobatan dan sosialisasi, kami harap kedepannya warga yang sakit dapat berobat ke pos-pos kami sehingga kami dapat memberikan pertolongan pertama bagi mereka," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2357 seconds (0.1#10.140)