Waspada! Penggunaan Plastik Berlebih Tingkatkan Risiko Diabetes

Kamis, 11 Juli 2019 - 11:15 WIB
Waspada! Penggunaan Plastik Berlebih Tingkatkan Risiko Diabetes
Penggunaan plastik berlebih bisa meningkatkan risiki diabetes.Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Dalam beberapa tahun terakhir Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Meskipun telah mengatur gaya hidup sehat, namun penderita diabetes semakin bertambah dari tahun ke tahun. Selain faktor degeneratif yang dapat menurun dari orang tua ke anak, penyakit ini juga bisa disebabkan kebiasaan buruk setiap hari.

Diabetes melitus juga disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan penggunaan bahan pembungkus makanan dan minuman yang berasal dari bahan plastik. Semakin tinggi angka penggunaan plastik di dunia, semakin tinggi juga angka diabetes di masyarakat.

Peneliti Universitas Airlangga Surabaya Prof. Win Darmanto menuturkan, plasticizer merupakan bahan tambahan atau additif yang dapat meningkatkan flexibilitas dan ketahanan dari suatu material.

Jika plasticizer masuk dalam tubuh, maka akan terurai menjadi metoksi acetik acid yang dapat mengakibatkan cacat. "Uraian dari plasik akan berubah menjadi mikroplastik dengan struktur plastik yang sudah terpecah, tidak terlihat oleh mata dan larut dalam air," kata Prof Win, Kamis (11/7/2019).

Ia melanjutkan, plasticizer yang terkandung dalam plastik mampu meningkatkan angka risiko terhadap diabetes melitus. Hal itu dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi insulin yang terjadi dalam tubuh.

“Plasticizer mengakibatkan terganggunya produksi hormon insulin, apabila produksi insulin terganggu akan mengakibatkan rusaknya pankreas dan pada akhirnya akan mengakibatkan diabetes melitus,“ ungkapnya.

Semua bahan yang mengandung plasticizer, katanya, mempunyai kadar yang berbeda antar satu sama lain. Banyak upaya yang dapat dilakukan guna menekan tingginya pemakaian plastik yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan.

Ia menambahkan, upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mendaur ulang dan membakar limbah plastik dengan tekanan yang tinggi. Hasil dari pembakaran dengan tekanan yang tinggi akan menghasilkan kadar karbon yang rendah dan dapat digunakan sebagai sumber energi.

Selain upaya tersebut, salah satu cara mengurangi angka diabetes melitus dapat menggunakan beberapa jenis jamur tertentu dengan kadar yang harus diawasi. Jenis jamur yang paling cocok digunakan untuk mencegah dan mengurangi dampak diabetes mellitus adalah jenis jamur kayu atau ganoderma.

Prof Win mengatakan, hasil dari penelitian ini selain dapat menekan angka diabetes melitus, juga dapat membantu menekan angka kelahiran bayi dengan kondisi normal.

Hasil ini, lanjutnya, telah diuji coba pada tikus dan hasilnya dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan nitrat. Sehingga disarankan ibu hamil untuk mengurangi penggunaan bahan yang mengandung plastik.

“Teratologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang efek toksis terhadap malformasi atau cacat pada embrio. Ibu hamil menjadi salah satu yang memiliki faktor risiko terhadap paparan plasticizer. Harapannya dengan adanya penelitian ini, mampu mengedukasi ibu hamil akan bahaya penggunaan plastik bagi janin,“ ucapnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6894 seconds (0.1#10.140)