Saat Mahasiswa Asing di UMM Antusias Mengikuti KKN

Kamis, 11 Juli 2019 - 22:50 WIB
Saat Mahasiswa Asing di UMM Antusias Mengikuti KKN
Para mahasiswa asing di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), antusias mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Foto/Ist.
A A A
MALANG - Kevin, seorang mahasiswa asing asal Amerika Serikat (AS), tidak pernah membayangkan bisa merasakan menjalani kehidupan seperti warga lokal di Indonesia.

Pengalaman langka ini ia dapati saat mengikuti program Village Home Stay dari Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selama sepekan, mereka ikut menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) selayaknya mahasiswa Indonesia.

"Ini pengalaman pertama kali saya menjalani kehidupan bersama warga desa di Indonesia. Selama kami bersama-sama, kami saling menjelaskan budaya kami masing-masing. Di hari pertama di sini, saya sudah diajak membersihkan sungai. Mereka menjelaskan kenapa membersihkan sungai di Indonesia sangat penting. Mereka ingin lingkungan di sini bersih seperti sebelumnya," ungkap Kevin.

Village Home Stay sendiri, merupakan program unggulan BIPA UMM karena hanya dimiliki oleh UMM dari 64 universitas di Indonesia yang menerima beasiswa Darmasiswa.

Sebanyak 12 mahasiswa asing ini ditempatkan di desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Mereka, hidup berdampingan dan menjalani kehidupan selayaknya warga desa dan menjalani kebiasaan orang tua asuh sebagai petani.

"Menariknya, kami juga mengikuti kegiatan keseharian dari orang tua asuh kami yang berprofesi sebagai petani. Baik petani anggrek, apel, sayuran dan lainnya. Kami juga memasak makanan Indonesia, menari dan membuat bank sampah," kata Kevin.

Setelah program selesai, para peserta ditugaskan menulis buku tentang pengalaman dan juga komparasi antara beberapa kebiasaan di Indonesia dan negara asalnya.

Kevin juga tertarik saat diajak warga desa untuk belajar budidaya jambu kristal di perkebunan organik. Menurutnya buah jenis ini tidak ditemui di negaranya. Terlebih di negaranya kebanyakan buah yang ditanam menggunakan bahan kimia.

"Meskipun saya tidak lahir dari keluarga petani, setidaknya sekembalinya saya ke Amerika dapat membagikan informasi teknik menanam buah yang baik," terangnya.

Kepala BIPA UMM, Arif Budi Wurianto menjelaskan, tujuan dari program ini agar mereka dapat mengenal lebih dalam tentang budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia.

"Tentunya ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mereka. Semoga dengan pengalaman ini, mereka sebagai duta budaya dan juga pariwisata Indonesia dapat menceritakannya di negaranya masing-masing," tutur Arif.

Program ini merupakan pengembangan dari program beasiswa Darmasiswa yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementrian Luar Negeri untuk orang asing yang negaranya mempunyai hubungan diplomatik dengan negara Indonesia. Program yang sudah ada sejak tahun 1974 ini, kemudian dikembangkan kembali oleh UMM dengan menambahkan program ini.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3054 seconds (0.1#10.140)