Khofifah Jajaki Pengolahan Sampah Plastik Jadi Energi Listrik

Senin, 15 Juli 2019 - 20:49 WIB
Khofifah Jajaki Pengolahan Sampah Plastik Jadi Energi Listrik
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjajaki pengolahan sampah plastik jadi energi listrik.Foto/ist
A A A
MOJOKERTO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melakukan penjajakan pengolahan dan pemanfaatan sampah plastik menjadi energi listrik. Hal ini dilakukan untuk mendukung rencana perwujudan ketersediaan renewable energy di Jatim pada 2025 bisa mencapai 16,8 persen.

“Secara nasional Pak Presiden minta kita melakukan pemetaan sampah menjadi energi listrik. Karenanya perancangan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sedang dibahas di DPRD dengan target renewable energy di Jatim tahun 2025 mencapai 16,8 persen,” kata Khofifah saat melakukan kunjungan kerja di pabrik kertas PT Mega Surya Eratama, Kabupaten Mojokerto, Senin (15/7/2019).

Khofifah menjelaskan, permasalahan sampah khususnya sampah plastik di Indonesia termasuk 5 besar di dunia. Oleh sebab itu berbagai inisiasi pengolahan sampah tengah digalakkan. Untuk sampah basah misalnya, telah diinisiasi oleh Surabaya dan Lamongan. Sedangkan di Mojokerto diinisiasi sampah plastik. Harapannya, berbagai inisiasi pengolahan sampah ini bisa memperbanyak keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

“Pada kunjungan hari ini kita melihat bahwa ternyata sampah plastik bisa dikelola menjadi energi listrik, dan rencananya awal Agustus akan mulai dioperasikan. Pabrik ini juga merupakan inisiator pertama di Jatim untuk pengolahan sampah plastik,” tukas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Ditambahkan, pihaknya juga telah membahas pengembangannya dengan pemilik pabrik untuk selanjutnya mengkomunikasikan dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Hal ini penting dilakukan, karena ITS sebelumnya telah memiliki teknologi pengolahan sampah basah menjadi energi listrik.

“Kalau ITS bisa menyiapkan secara masif teknologi pengolahan sampah plastik menjadi listrik, maka harga mesin pengolah sampah plastik menjadi listrik bisa lebih murah dan mudah aksesnya,” tutur Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan, saat ini Kementerian ESDM dan BPPT tengah menyiapkan proses pengelolaan dan penanganan sampah. Proses tersebut dibagi dalam 3 varian yakni sampah reduce, recycle dan reuse. “Dari varian-varian itu khusus Jatim kita ingin melakukan akselerasi terutama untuk mengubah sampah menjadi energi listrik sehingga menjadi opsi penyiapan renewable energy atau energi non fosil,” pungkasnya.

Sementara itu, General Manager Project PLTSa PT Mega Surya Eratama Eric Saputra mengatakan, bahwa pengolahan sampah plastik yang dikelolanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 7,5 Megawatt. Saat ini, listrik tersebut digunakan untuk mensuplai kebutuhan internal pabriknya.

“Bahan utamanya yaitu sampah plastik yang berasal dari kami sendiri. Dalam satu bulan sampah yang diimpor sekitar 4 sampai 5 ribu ton, dan setelah disortir menghasilkan 10 ton plastik per hari,” ujar Eric
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4428 seconds (0.1#10.140)