Berkah Terus Menggelinding di Bawah Roda Koper Haji

Senin, 15 Juli 2019 - 22:34 WIB
Berkah Terus Menggelinding di Bawah Roda Koper Haji
Iskak, mereparasi roda koper calon jamaah haji. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Musim haji menjadi berkah tersendiri bagi Iskak (77), seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Perhubungan (Dishub) Mojokerto.

Diusianya yang menginjak senja, ia bisa meraup untung dari keahliaan mereparasi roda koper Jamaah Calon Haji (JCH) yang bersiap menunaikan ibadah haji.

Jelang pemberangkatan kloter pertama JCH, hari-hari Iskak mendadak sibuk. Hilir mudik ratusan koper JCH mulai memadati Gang Koper Haji Nomor 22A, di Lingkungan Suratan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Tempat dimana Iskak menghabiskan masa tuanya.

Seperti siang tadi, Iskak masih terlihat sibuk. Sebanyak enam koper dari 370 buah, masih menunggu sentuhan tangan kreatifnya untuk direparasi. Sebelum koper-koper tersebut dibawa terbang ke tanah suci pada 27 Juli 2019 nanti.

Perlahan namun pasti, jemari keriput itu masih terlihat terampil. Menggunakan sisa-sisa tenaganya, satu demi satu, koper calon jamaah haji itu dibongkarnya. Alatnya pun sederhana, cukup palu, bor serta kunci pas ukuran 17.

"Ini dipasang roda baru. Caranya harus dilubangi dulu pakai bor. Kemudian dipasang pelat baru di kasih roda. Untuk pelatnya kita beli sendiri terus di potongkan di Surabaya," kata Iskak, disela kesibukannya mereparasi koper, Senin (15/7/2019).

Berkah Terus Menggelinding di Bawah Roda Koper Haji


Meski sudah berusia senja, namun kelihaiannya mereparasi roda koper jamaah haji seakan tak berkurang. Hari itu, hanya dengan waktu satu jam, Iskak mampu menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa bantuan pekerjanya yang kebetulan tengah libur.

"Biasanya dibantu delapan orang. Tapi karena hari ini hanya sisa enam koper, jadi saya kerjakan sendiri. Satu jam juga sudah selesai," imbuh Iskak.

Pria yang kini dikaruiai lima orang cucu itu lantas bertutur. Keahliannya mereparasi roda koper haji ini sudah dimilikinya sejak 17 tahun silam. Berawal saat ia berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2002 lalu. Usai pensiun dari profesinya sebagai PNS.

"Saat itu saya berangkat haji. Karena isi koper itu berat, kemudian saya kasih roda empat buah. Biar bawanya gampang. Ada 11 orang yang satu rombongan yang kopernya saya kasih roda saat itu," tutur bapak dua anak ini.

Koper modif yang dipakai Iskak dan 10 jamaah lainnya itu ternyata dilirik petugas Kementrian Agama (Kemenag) Mojokerto. Saat, mereka tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Dari itulah, kemudian Iskak mulai kebanjiram pesanan saat musim haji tiba.

"Tahun pertama mendapat pesanan pemasangan roda koper dari Kemenag kalau tidak salah 500 unit. Saya lupa pastinya, tapi sekitaran itu," terang Iskak sembari memutar mundur memori ingatannya.

Berkah Terus Menggelinding di Bawah Roda Koper Haji


Banyaknya pesanan reparasi koper jelang musim haji, tak lantas membuat Iskak memanfaatkan momentum tersebut untuk meraup keuntungan lebih. Faktanya, tarif yang dipatok Iskak untuk reparasi roda koper jamaah haji tergolong sangat miring.

"Kalau sekarang satu koper biayanya Rp187 ribu. Itu sudah termasuk membeli pelat sama empat buah roda. Satu unitnya saya hanya mengambil untung Rp17 ribu saja," jelas Iskak seraya menunjukan kuitansi pembelian bahan-bahan reparasi roda koper haji.

Menurut Iskak, mereparasi koper haji bukanlah sebuah pekerjaan. Hal itu ia lakukan semata untuk membantu para calon jamaah haji yang hendak menunaikan rukun islam kelima itu. Meski, sejatinya ia bisa mendapat keuntungan lebih banyak dari mereparasi roda koper haji itu.

"Nggak lah. Saya juga ingin mempermudah mereka yang hendak ibadah. Ada beberapa kiai yang berpesan, agar kita mempermudah mereka yang ingin ibadah. Petuah itu yang saya pegang sampai saat ini," terang kakek berkamata ini.

Tak heran, jika pelanggan reparasi koper haji Iskak tak hanya dari Mojokerto. Setiap tahun, jamaah haji dari kota-kota tetangga, seperti Jombang, Gresik, bahkan jamaah haji asal Surabaya datang ke Mojokerto untuk mereparasikan kopernya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.4002 seconds (0.1#10.140)