Peduli Situs Purbakala, Mahasiswa Jember Ini Terbitkan Buku

Selasa, 16 Juli 2019 - 12:14 WIB
Peduli Situs Purbakala, Mahasiswa Jember Ini Terbitkan Buku
Mahasiswa Universitas Jember, berhasil merampungkan buku yang berjudul Situs Sukereno, Peradaban yang Hilang. Foto/Ist.
A A A
JEMBER - Prihatin dengan kondisi situs purbakala di Kabupaten Jember, yang kurang diperhatikan masyarakat. Mahasiswa Universitas Jember, mendokumentasikannya lewat buku.

Tiga mahasiswa Universitas Jember, yakni Ainur Rohimah, Joni Wibowo, dan Ricky Yulius Kristian meluncurkan buku berjudul "Situs Sukereno, Peradaban yang Hilang".

Buku setebal 60 halaman ini, mengulas tentang hasil dari penelitian mereka bertiga mengenai Situs Sukoreno di Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, yang diduga berasal dari Kerajaan Majapahit.

Awalnya, penelitian itu mereka lakukan setelah secara tidak sengaja menemukan patung yang diduga Archa Siwa di Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.

"Awalnya kami temukan patung dengan kepala terpenggal terbengkalai disalah satu pekarangan warga setempat. Setelah kami telusuri ternyata patung itu diduga peninggalan dari zaman Majapahit," ujar Rohimah, saat ditemui di sela-sela aktifitas kuliahnya.

Menurut mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah ini, berdasarkan dari pengakuan warga, patung yang mereka temukan tidak terawat itu adalah arca Dewa Siwa Ganesa.

Untuk memastikan kebenaran informasi mengenai patung yang mereka temukan, Rohimah dan kawan-kawannya pun melakukan perbandingan ke Museum Trowulan di Mojokerto.

"Bedasarkan hasil perbandingan kami dengan benda purbakala di Trowulan, ternyata patung tersebut memiliki kemiripan dengan Archa Mahakala, dan Nandi Suara dari era Majapahit, spertinya pada bagian kepala," imbuh Rohimah.

Dari hasil penulusuran panjang yang mereka lakukan, kemudian mereka tuangkan dalam sebuah buku. Harapannya, buku hasil penelitian itu bisa dibaca masyarakat, karena situs itu dianggap penting dan dapat dilestarikan sebagai aset budaya nasional.

"Kami juga membuat naskah akademik untuk Balai Pelestarian Cagar Budaya Jember, supaya nantinya dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengungkap keterkaitan situs dengan Kerajaan Majapahit," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9004 seconds (0.1#10.140)