Menengok Sekolah Terpencil dengan Dua Siswa Baru di Jombang

Rabu, 17 Juli 2019 - 04:10 WIB
Menengok Sekolah Terpencil dengan Dua Siswa Baru di Jombang
Dua siswa SDN Sumberaji II, nampak serius memperhatikan Sriami guru mulok (muatan lokal).Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
JOMBANG - Berada di daerah pinggiran, membuat kondisi SDN Sumberaji II sungguh memperihatinkan. Pada tahun ajaran baru ini, hanya ada dua siswa baru di sekolah tersebut.

Tak seperti di sekolah lain, memasuki hari kedua tahun ajaran 2019/2020, suasana di SDN Sumberaji II nampak begitu sepi. Gedung sekolah yang tak megah di Dusun Ngapus, Desa Sumberaji, Kabupaten Jombang, itu minim tawa renyah siswa baru.

Suasana itu, tak jauh beda dengan ruang kelas 1 SDN Sumberaji II. Deretan bangku-bangku kosong lebih mendominasi di ruang berukuran 6 X 6 meter persegi itu. Maklum saja, kelas ini hanya dihuni dua siswa baru.

"Alhamdulillah, tahun ini ada dua siswa baru. Satu laki-laki, satunya perempuan," kata Kepala SDN Sumberaji II, Surati kepada sejumlah awak media, Selasa (16/7/2019).

SDN Sumberaji II memang berada di daerah sedikit terpencil. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1984 ini berada di ujung barat laut daerah berjuluk Kota Santri. Daerah itu berbatasan langsung dengan Alas Tingan, yang notabene wilayah teritorial Kabupaten Lamongan.

"Di sini kan hanya ada satu kampung. Jumlah kepala keluargnya sekitar 400 an. Tapi yang muda-muda dan masih produktif hanya sedikit. Sedangkan jarak dengan kampung atau desa lain cukup jauh, jadi mereka tidak mau ke sini," imbuhnya.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sudah bertahun-tahun mengajar di SDN Sumberaji II ini lantas bertutur. Masuknya dua siswa baru pada tahun ajaran baru kali ini terbilang cukup lumayan. Sebab, selama dua tahun kemarin, sekolah tersebut tak mendapatkan siswa baru.

"Jadi di sini hanya ada 12 siswa. Kelas 1 dua anak, 4 siswa kelas 4 dan 6 siswa kelas 5. Sedangkan kelas 2, kelas 3, dan kelas 6 kosong," tutur Surati.

Minimnya siswa di sekolah tersebut, tak lantas menyurutkan niat para guru untuk berbagi ilmu. Saat ini, ada tujuh orang guru termasuk dirinya yang mengabdikan diri di SDN Sumberaji II. Meski mereka harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk bisa sampai di sekolah.

"Alhamdulillah, tahun kemarin kelas 6 bisa lulus semua. Ada empat siswa, dan tidak ada yang putus sekolah. Sebanyak 3 siswa masuk SMP, sedangkan satu siswa mondok di Tulungagung," terang Surati.

Menjadi guru di sekolah terpencil, banyak suka duka yang dialami Surati. Terlebih saat awal-awal dirinya menginjakan kaki di SDN Sumberaji II. Medan sulit penuh lumpur menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dan guru lainnya dalam menyebarkan ilmu.

"Kalau sekarang sudah lebih baik jalannya. Dulu sering terjatuh karena lumpurnya begitu tebal jika musim hujan. Tapi saya tetap bersyukur, diberikan tempat pengabdian di sekolah ini," pungkas Surati.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2941 seconds (0.1#10.140)