Sekolah Dasar Kurang Siswa, Disdik Mojokerto Wacanakan Marger

Rabu, 17 Juli 2019 - 11:26 WIB
Sekolah Dasar Kurang Siswa, Disdik Mojokerto Wacanakan Marger
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Mojokerto, Amin Wachid. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Sebanyak sembilan sekolah dasar di Kota Mojokerto, kekurangan siswa pada tahun ajaran baru 2019/2020. Dinas Pendidikan (Dindik) berencana melakukan marger.

(Baca juga: Imbas Zonasi, SDN Dibekas Lokalisasi Ini Hanya Miliki 9 Siswa Baru )

Penggabungan sekolah atau marger ini dilakukan, lantaran adanya sejumlah sekolah yang terus mengalami kekurangan siswa tiap tahunnya. Selain jumlah anak yang masuk usia sekolah berkurang letak sejumlah sekolah dianggap sudah tidak efektif.

Kepala Dindik Kota Mojokerto, Amin Wachid mengatakan, dari data yang dikantongi pihaknya, ada sembilan sekolah di Kota Mojokerto, yang kekurangan siswa pada ajaran baru tahun ini. Di SDN Mentikan VI di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon yang hanya mendapat 9 siswa baru.

"Ada sejumlah faktor penyebab sekolah kekurangan siswa. Salah satunya lokasi sekolah yang kurang strategis. SDN Mentikan VI itu lokasinya di lingkungan Balongcangkring. Kemudian SDN Jagalan lokasinya nyelempit," ujar Amin, Rabu (17/7/2019).

Ke depan, lanjut Amin, pihaknya sudah menyiapkan upaya-upaya untuk mengatasi persoalan minimnya siswa baru. Termasuk diantaranya dengan mewacanakan penggabungan sekolah alias marger. Bahkan, ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan para pemangku kebijakan di Pemkot Mojokerto.

"Kami sudah diskusi dengan pak Wakil Wali Kota Mojokerto, apakah perlu marger sekolah. Yang sudah kita pikirkan yaitu, SD di Kauman. Karena mulai Jalan Brawijaya, sampai di Kelurahan Kauman ada sekitar enam sekolah. Itu kami fikir tidak efektif, jadi kita perlu untuk marger sekolah," terangnya.

Menurut Amin, marger sekolah itu penting dilakukan untuk menjaga kesinambungan keberadaan lembaga pendidikan, baik sekolah milik pemerintah maupun swasta. Untuk itu, wacana marger ini akan terus digodok Disdik Kota Mojokerto sebelum benar-benar diterapkan.

"Jika selama tiga tahun berturut-turut sekolah kekurangan siswa, ya harus upaya marger. Karena kami tidak hanya memikirkan SD dan SMP negeri, tapi juga SD dan SMP swasta," pungkas Amin.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4947 seconds (0.1#10.140)