Rona Pesona Ragam Batik Lukis Jawa Timur

Rabu, 17 Juli 2019 - 21:45 WIB
“Rona Pesona” Ragam Batik Lukis Jawa Timur
Seorang pelukis sedang menorehkan kuas dan tinta ke kancas. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Sebelas seniman dari Komunitas Batik Lukis Jawa Timur kembali menggelar pameran bertajuk “Rona Pesona” di Galeri Paviliun House of Sampoerna, Surabaya.

Pameran yang dihelat mulai tanggal 18 Juli hingga 10 Agustus 2019 ini, untuk menambah wawasan masyarakat akan ragam batik yang tidak hanya melulu dimanfaatkan untuk kebutuhan sandang, namun juga dipergunakan sebagai sarana mengekspresikan diri.

Ketua pameran Guntur Sasono mengatakan, gelaran pameran ini merupakan wujud eksistensi Komunitas Batik Lukis Jawa Timur, yang terus berkreasi dan berinovasi sejak pertama kali disatukan pada pameran bersama tahun 2016 di House of Sampoerna.

"Keinginan kuat dari kesebelas seniman batik untuk menciptakan harmonisasi warna dan teknik yang beragam terlihat pada hasil karya yang ditampilkan," kata dia.

Pada pengerjaannya, kata dia, seniman batik lukis harus mampu menggabungkan antara kemampuan melukis dan membatik, yaitu dengan mengaplikasikan malam panas dan melalui proses penglorotan.

"Karya yang diciptakan tidak hanya memiliki estetika seni namun juga memiliki filosofi yang penuh makna," ujarn dia.

Motif yang digoreskan dalam Batik Lukis pada pameran kali ini terinspirasi dari hal-hal yang ada di sekitar masyarakat, seperti keindahan alam, kehidupan masyarakat Jawa maupun cerita legenda.

Kreasi Diah Gardenia berjudul The Hidden Garden of Sun Flower menggambarkan keindahan alam yang terwujud dalam keeksotisan bunga matahari sebagai latar inspirasi. Sedangkan Suharwedi lebih memilih mengangkat cerita tentang Aji Saka, legenda Jawa pada karya berjudul Dotosowolo dan Podojoyonyo.

Lain halnya dengan Q Sakti Laksono yang menciptakan lukisan abstrak dipadu dengan unsur etnik dan warna yang cerah. Selain itu masih ada karya dari Basuki Ratna Kurniawan, Budi Wuryanto, Guntur Sasono, Imam Subandi, Nanang Suprayitno, Prima Klampis, Pengky Gunawan, dan Tjiplies Pudji Lestari.

“Karya–karya yang ditampilkan pada pameran kali ini diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi perkembangan Batik di Jawa Timur. Batik tak hanya sebagai bagian dari budaya sandang masyarakat Indonesia tapi juga sebagai karya seni yang mempesona dan layak untuk dikoleksi serta diapresiasi,” kata Guntur Sasono.

Manager House of Sampoerna, Rani Anggraini, berharap pameran ini dapat menunjukkan kekayaan budaya Indonesia terutama kepada wisatawan asing yang berkunjung ke HoS. Selain memperluas pengetahuan masyarakat tentang perkembangan batik lukis.

“Semoga pameran ini juga menjadi penyemangat bagi para seniman batik lukis agar terus mengeksplorasi dan berinovasi berbagi teknik sehingga batik lukis bisa semakin diminati masyarakat,” pungkas Rani.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6526 seconds (0.1#10.140)