Astaga! Sekeluarga di Lumajang Simpan 3 Motor Bodong

Kamis, 18 Juli 2019 - 08:07 WIB
Astaga! Sekeluarga di Lumajang Simpan 3 Motor Bodong
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, memimpin razia motor bodong di Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Tim Cobra Polres Lumajang, sedang gencar melakukan operasi motor bodong di desa-desa, dan di pusat keramaian untuk menekan aksi begal dan curanmor.

Dari hasil operasi yang dilakukan polisi dari pintu ke pintu rumah warga tersebut, didapatkan puluhan motor bodong, tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan.

Lebih mengejutkan lagi, saat operasi di gelar di Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Polisi mendapati sekeluarga yang menyimpan tiga motor bodong.

"Kami temukan rumah mewah, namun sekeluarga mulai dari kakak, adik, hingga bibinya masing-masing memiliki satu motor bodong. Ini sangat memprihatinkan," tegas Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban.

Ketiga motor tersebut adalah Honda Beat Putih, Yamaha Vega yang telah dirubah menjadi trail, serta Yamaha Vega R warna hitam-biru.

"Pemiliknya sempat berkelit bahwa motor tersebut adalah milik kakaknya yang sedang bepergian. Namun setelah didesak, akhirnya mengakui bahwa motor tersebut adalah miliknya," tutur Arsal.

Arsal merasa curiga dengan ketiga sepeda motor tersebut, karena saat melihat kunci motornya sudah rusak. Petugas yang berusaha mengecek nomor rangka dan nomor mesin pun, dibuat kaget setelah melihat ternyata sudah digosok oleh sang pemilik.

Tak sampai disitu, saat plat nomor kendaraan tersebut ditelusuri, ternyata plat nomor kendaraan yang dipakai merupakan identitas kendaraan dari wilayah Kabupaten Pasuruan.

Kembali lagi Arsal mengingatkan masyarakat, agar tidak tergiur dengan harga murah motor bodong, karena di balik motor bodong yang harganya sangat murah sebenarnya ada pemiliknya yang sah.

"Proses mendapatkan motor bodong tersebut, sebelum sampai ke tangan pembeli, mungkin dari hasil begal. Dalam prosesnya mungkin ada yang terluka, ada yang trauma atau bahkan ada yang meninggal dunia karena dibegal. Jadi kita harus memikirkan nasib mereka juga," tegasnya.

Operasi motor bodong dari rumah ke rumah ini, menurutnya akan terus dilanjutkan, karena Polres Lumajang ingin memutus mata rantai begal dan curanmor. "Secara ekonomi, semakin tinggi permintaan maka suplainya akan meningkat. Jadi kalau permintaan motor bodong tinggi, maka suplai motor bodong juga meningkat," ungkapnya.

Masalahnya, lanjut Arsal, suplai motor bodong berasal dari proses begal maupun curanmor. Sehingga untuk memutus mata rantai begal dan curanmor, bisa mulai ditekan pada permintaannya. Kalau tidak ada peminat, dengan sendirinya begal maupun curanmor akan hilang.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2293 seconds (0.1#10.140)