Forkot Gresik Tengarai Megaproyek JIIPE Bermasalah

Kamis, 18 Juli 2019 - 19:28 WIB
Forkot Gresik Tengarai Megaproyek JIIPE Bermasalah
Spanduk protes kepada manajemen JIIPE dipasang di sekitar megaproyek di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Forum Kota (Forkot) menduga megaproyek Java Integrated Industri and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, banyak menyisahkan masalah.

LSM itu pun minta keberadaannya dievaluasi. Koordinator Forkot Gresik, Kharis S. Faqih menyatakan, hasil pengecekan di lapangan megaproyek JIIPE terjadi carut-marut. Di antaranya, ada sengketa tanah rakyat sekitar yang jadi korban. "Ternyata banyak juga tanah milik warga sekitar yang belum dibayar," ungkapnya.

Selian itu, aktivis yang kerap dipanggil Bogel itu menambahkan, bila masalah serapan tenaga kerja juga hanya omong kosong. Saat awal peluncuran, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyebut akan menyerap tenaga kerja lokal.

"Data valid memang tidak ada. Namun, banyak keluhan warga sekitar yang kesulitan kerja di JIIPE," tegasnya.

Atas dasar itulah, Bogel meminta manajemen JIIPE menuntaskan masalah lahan yang belum tuntas. Kemudian, meminta dilakukan audit lingkungan, karena banyak terjadi tumpang tindih fungsi.

"Kalau ini tidak diperhatikan kami akan melakukan aksi besar-besaran," ancam mantan ketua PC PMII Gresik itu.

Sebagai bukti ancaman itu, Forkot juga sudah melakukan pemasangan spanduk-spanduk protes keberlangsungan megaproyek JIIPE.

Spanduk itu bertiliskan 'Jangan Ganggu dan Rusak Lingkungan Daerah Kami, Rakyat Bersatu Melawan JIIPE untuk Kesejahteraan Rakyat'.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6503 seconds (0.1#10.140)