Terperosok Abu Diduga Limbah B3, Kaki Bocah di Mojokerto Melepuh

Jum'at, 19 Juli 2019 - 17:47 WIB
Terperosok Abu Diduga Limbah B3, Kaki Bocah di Mojokerto Melepuh
Nisam saat menjalani peratawan di RSUD Basoeni, Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Foto/SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Malang menimpa bocah bernama Nisam Dwi Pramana. Bagian tubuhnya melepuh usai terperosok ke dalam abu yang diduga limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Kecelakaan yang menimpa bocah tersebut, terjadi di Dusun Wates Projo, Desa Kedung Bulus, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Kondisi bocah berusia 8 tahun itu sungguh mengenaskan. Kedua tangan dan kakinya melepuh. Bahkan, ia harus menjalani operasi pada bagian kaki kirinya. Akibat luka bakar yang dialaminya itu.

"Kemarin sudah habis operasi. Saat ini masih pemulihan. Kondisinya ya seperti ini, melepuh semua," kata Suparmi, nenek Nisam saat ditemui di ruang perawatan RSUD Basoeni, Gedek, Mojokerto, Jumat (18/7/2019).

Suparmi menuturkan, insiden yang menimpa Nisam ini sebenarnya sudah terjadi tiga pekan silam. Bermula saat Nisam bermain dengan Rifki, teman sekampungnya. Menggunakan sepeda angin, keduanya keliling mengitari kampung.

"Waktu itu jelang magrib, karena mereka habis mengaji. Nisam sama temannya itu naik sepeda angin lewat jalanan kampung dekat sawah," imbuhnya.

Saat tiba di jalan menuju ke area persawahan, Nisam dan temannya berhenti. Ketika itu ia melihat ada botol air mineral di atas gundukan abu diduga limbah B3. Nisam lantas mengambil botol tersebut.

"Saat mengambil itu, dia terperosok. Dikiranya abu itu sudah padat, ternyata masih baru. Akhirnya kaki tangannya melepuh semua. Kayak kebakar seperti itu," jelas Suparmi.

Spontan Nisam pun berteriak meminta tolong. Beruntung ada seorang warga di sekitar lokasi, yang kemudian menolongnya. Anak kedua pasangan Ahmad Khariri dan Mustikana itu langsung dibawa ke rumah.

"Sama warga yang nolong itu langsung diguyur air badannya. Bahkan sampai kedinginan. Setelah itu baru disampaikan ke rumah, kalau Nisam terjerembab ke limbah B3," terangnya.

Selanjutnya Nisam di bawa ke Puskesmas Keboan, Jombang. Lantaran lokasinya lebih dekat dengan rumahnya. Setibanya di Puskesmas, Nisam kemudian diberi obat. Namun akhirnya ia dirujuk ke RSUD Basoeni.

"Karena terkendala soal BPJS, jadi baru bisa dilakukan operasi. Karena kulit luar kaki kirinya sudah rusak, sehingga harus dioperasi. Alhamdulillah sudah mulai membaik saat ini," paparnya.

Sementara itu, dokter bedah RS Basoeni Mojokerto, Afan Tri Kurniawan mengatakan Nisam dilakukan operasi oleh petugas medis pada Kamis (17/7/2019) kemarin. Lantaran luka bakar di bagian kaki kirinya cukup serius.

"Kondisi luka bakar derajatnya sudah grade 3 jadi sudah mengmengenai otot-otot yang menyebabkan kematian ototnya itu. Kemarin kita pengambilan jaringan-jaringan yang sudah mati itu, kita bersihkan," katanya.

Menurut Afan, luka bakar pada bagian kaki kiri Nisam cukup lumayan lebar. Namun demikian ia memastikan bahwa bagian dalam daging dan tulang kaki siswa yang baru naik kelas 2 SD ini masih dalam kondisi yang cukup baik.

"Luas luka bakarnya kurang lebih 3% atau tiga kali luasan telapak tangan orang dewasa. Untuk tulang-tulangnya, kondisinya masih bagus," jelas Afan.

Pasca menjalani operasi ini, lanjut Afan, kondisi Nisam sudah mulai membaik. Namun ia masih harus menjalani perawatan yang cukup lama. Agar luka bakar yang menimpanya bisa dilategorikan sembuh total.

"Kondisi saat ini baik. Ini tinggal perawatan luka di Poli. Karena luka bakarnya sudah mencapai grade 3 maka butuh waktu lama untuk perawatan," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7733 seconds (0.1#10.140)