Nobar Arema FC-MU di Lumajang Berujung Bentrokan dengan Bonek

Minggu, 21 Juli 2019 - 19:50 WIB
Nobar Arema FC-MU di Lumajang Berujung Bentrokan dengan Bonek
Anggota Polres Lumajang, menyita senjata tajam saat terjadi aksi bentrokan antara komunitas suporter Aremania, dengan Bonek di Jalan Hayamwuruk Kabupaten Lumajang. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Rivalitas antara suporter Arema FC, dengan Persebaya Surabaya, sepertinya tidak mengenal kata mereda. Buktinya, mereka bentrok di wilayah Kabupaten Lumajang.

Lucunya, bentrokan antara Aremania-julukan suporter Arema FC, dengan Bonek-julukan suporter Persebaya Surabaya, bukan terjadi di stadion yang ada di Surabaya, maupun di Malang. Melainkan terjadi di jalanan Kabupaten Lumajang.

Awalnya, komunitas suporter tim berjuluk Sing Edan, Arema FC, menggelar nonton bareng (Nobar) pertandingan Arema FC melawan tuan rumah Madura United (MU), pada Sabtu (20/7/2019) malam.

Nobar tersebut digelar di Jalan Hayamwuruk, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Melihat adanya kegiatan Aremania, para Bonek yang ada di selatan tempat kejadian perkara (TKP) bersiap mendatangi kegiatan norbar tersebut.

beruntung, aparat Polres Lumajang, segera sigap ketika melihat gelagat tidak baik tersebut. Personel Satlantas Polres Lumajang, bersama Intelkan, dan Polsek Sukodono segera mendatangi TKP untuk mencegah bentrokan.

Masing-masing suporter berjumlah sekitar 20 orang. Saat melihat adanya polisi yang mendatangi mereka, para suporter yang rata-rata masih berusia muda itu lari kocar-kacir.

Namun, petugas yang bertindak sigap berhasil mengamankan 15 pemuda dari kedua belah pihak untuk diberikan pembinaan. Selain itu ada tujuh kendaraan milik masing-masing supporter yang dibawa ke Mapolres Lumajang, karena tidak memiliki kelengkapan kendaraan.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban menjelaskan, rivalitas antar suporter tersebut boleh-boleh saja tapi tidak perlu sampai terjadi bentrokan, dan meresahkan masyarakat karena mengganggu keamanan.

"Meski kita memiliki perbedaan tim idola, namun kita masih satu tanah air yang sama. Junjung tinggi sportivitas, jangan karena sebuah perbedaan kecil menjadikan jurang besar yang memisahkan kedua kubu supporter," terang Arsal.

Kasatlantas Polres Lumajang, AKP I Gede Putu Atma Giri menambahkan, setelah melakukan pengamanan terhadap belasan pemuda tersebut, tidak dilakukan penahanan dan hanya dilakukan pembinaan.

"Kami memberikan pembinaan dan pengarahan. Kami berharap masing-masing suporter bisa berfikir dewasa agar tidak menimbulkan jatuh korban sia-sia akibat tindakan yang tidak perlu seperti ini," tegasnya.

Kapolsek Sukodono, AKP Ahmad Sutiyo juga menambahkan, di TKP perseteruan kedua suporter tersebut ditemukan sebilah senjata tajam (sajam) jenis celurit. Namun di antara supporter yang berhasil diamankan, tidak ada yang mengakui kepemilikan sajam tersebut.

"Kami akan melakukan pemeriksaan sajam tersebut, agar dapat mengungkap identitas pemilik sajam itu," pungkas Sutiyo.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9828 seconds (0.1#10.140)