5 Bulan Ini, Klaim Asuransi Kehilangan Motor di Lumajang Turun

Minggu, 21 Juli 2019 - 23:22 WIB
5 Bulan Ini, Klaim Asuransi Kehilangan Motor di Lumajang Turun
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, saat memimpin razia motor bodong. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Kerja keras Tim Cobra Polres Lumajang, dalam memberantas begal, dan curanmor, mulai dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat di Kabupaten Lumajang.

Bahkan, melalui berbagai inovasi yang dilakukan oleh Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, bersama Tim Cobra, tingkat kriminalitas di wilayah hukum Polres Lumajang, mengalami penurunan secara signifikan.

Salah satu buktinya diungkapkan perwakilan Asuransi Sinarmas, Reza yang membawahi wilayah Kabupaten Lumajang. Menurutnya, klaim asuransi akibat kehilangan kendaraan bermotor mengalami penurunan yang sangat signifikan.

"Dalam 5 bulan terakhir, klaim yang masuk ke perusahaan kami atas kasus hilangnya kendaraan bermotor oleh klien kami menurun hingga 80%. Hal ini menandakan tren positif di mana aksi pencurian maupun pembegalan mulai menghilang di wilayah Kabupaten Lumajang," ungkapnya.

Selama menjabat sebagai Kapolres Lumajang. Arsal mengaku, salah satu fokus kerjanya adalah menyelesaikan kasus begal kendaraan bermotor. Yakni, dengan melakukan tindakan tegas dalam memberantas aksi begal dan curanmor.

Selain itu Polres Lumajang, juga meningkatkan keterlibatan masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing, melalui pembentukan Satgas Keamanan Desa.

Operasi motor bodong yang dilakukan dari rumah ke rumah warga di sejumlah desa yang masuk zona merah aksi kejahatan, juga efektif dalam memutus rantai kejahatan.

"Aksi razia motor bodong door to door, agar peredaran sepeda motor hasil kejahatan benar-benar lenyap di wilayah Kabupaten Lumajang, sekaligus meningkatkan peran serta masyarakat mengamankan wilayahnya," tegasnya.

Menurutnya, berdasarkan teori ekonomi, semakin tinggi permintaan maka suplainya akan meningkat. Jadi kalau permintaan motor bodong tinggi di sebuah wilayah, maka suplai motor bodong juga pasti akan meningkat.

"Masalahnya, suplai motor bodong berasal dari proses begal maupun curanmor. Sehingga untuk memutus mata rantai begal dan curanmor, bisa kita tekan di permintaannya yaitu tidak ada lagi peminat motor bodong di kampung-kampung. Kalau tidak ada peminat, dengan sendirinya Begal maupun curanmor akan hilang," urai Arsal.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6364 seconds (0.1#10.140)