Ada Cerita Heroik Iptu Jama'ari dalam Kisah Lumajang Membara

Senin, 22 Juli 2019 - 00:52 WIB
Ada Cerita Heroik Iptu Jamaari dalam Kisah Lumajang Membara
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, memerankan tokoh Iptu Jamaari dalam film yang bercerita tentang perjuangan pasukan Polri menjaga kemerdekaan Indonesia. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Suara letusan senjata api beberapa kali terdengar di hutan jati dekat Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Minggu (21/7/2019) siang.

Beberapa orang terlihat membawa bambu runcing, berusaha menyerang barisan pasukan berseragam tentara Belanda. Pasukan Belanda itu, juga nampak hilir mudik di dalam hutan.

Beragai aksi yang terjadi di hutan jati tersebut, merupakan bagian dari kegiatan pembuatan film yang mengiasahkan perjuangan pasukan Mobile Brigade (Mobrig), yang sekarang menjadi Brigade Mobil (Brimob) Polri.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, bersama dengan komunitas grup facebook 'Sahabat MAS', serta berkolaborasi dengan Cantas Film, sedang membuat film tentang kepahlawanan Iptu Jama'ari bersama anggotanya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Arsal sendiri, dalam produksi film ini memerankan tokoh utama Jama'ari. Layaknya bintang film profesional, dia begitu menjiwai peran sang tokoh utama dalam membangkitkan semangat perjuangan generasi anak bangsa.

Pada 13 November 1947, Iptu Jam'ari bersama dengan 18 anggotanya, terlibat pertempuran sengit mempertahankan kemerdekaan Indonesia, melawan penjajah Belanda di sekitaran Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Ada Cerita Heroik Iptu Jama'ari dalam Kisah Lumajang Membara


Pertempuran tidak seimbang tersebut, mendesak Jama'ari dan pasukannya hingga kehabisan peluru. Namun api kemerdekaan masih tetap berkobar di hati dan jiwa para pejuang Indonesia tersebut. Bersenjatakan parang serta sangkur yang mereka bawa, para pejuang bertempur habis-habisan tanpa memikirkan desingan peluru yang mengarah pada mereka.

Sempat menghambisi 10 orang musuh dengan parangnya, akhirnya Iptu Jama'ari pun harus roboh setelah dadanya diterjang oleh peluru lawan. Dia gugur bersama 17 pejuang lain di medan pertempuran.

Jasad Iptu Jama'ari dirusak dan dibuang ke parit di pertigaan Desa Tumpeng, yang kini telah berdiri tugu Perjuangan Polri, untuk mengenang jasa para pahlawan yang dengan gigihnya mempertahankan kemerdekaan.

20 orang pejuang yang lain berhasil ditangkap dan ditahan oleh pihak Belanda, sedangkan sisanya berhasil melarikan diri ke arah Desa Pasrujambe, untuk selanjutnya kembali bergrilya di tempat tersebut.

"Saya merasa terhormat memerankan tokoh pahlawan Polri dalam film ini. Bagi saya, Iptu Jama'ari adalah sosok pejuang sejati, dimana dengan gagah berani beliau berusaha mempertahankan kemerdekaan dari serangan musuh yang berusaha menguasai Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Arsal berharap dengan hadirnya film tersebut, dapat menggugah semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk lebih mencintai negeri ini.

"Perjuangan para pendahulu kita amatlah berat, nyawa dipertaruhkan untuk kemerdekaan. Hari ini, waktunya kita para pemuda dan pemudi Bangsa Indonesia, mengisi dan menjaga kemerdekaan agar bangsa ini dapat mengemban wasiat dari leluhur kita," pungkasnya.

(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8839 seconds (0.1#10.140)