Kalau Hewan Stres, Kualitas Daging Juga Ikut Turun

Senin, 22 Juli 2019 - 11:30 WIB
Kalau Hewan Stres, Kualitas Daging Juga Ikut Turun
Prof. Suwarno menjelaskan tentang kondisi hewan yang stres pengaruhi kualitas daging.
A A A
SURABAYA - Untuk menjaga kualitas daging hewan saat Hari Raya Idul Adha, masyarakat harus bisa memahami kondisi stres hewan. Sebab hewan yang stres akan mempengaruhi kualitas dagingnya.

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur 1 Prof Suwarno menuturkan, beberapa macam dan faktor yang dapat mengakibatkan hewan kurban menjadi stres dan menurunnya kualitas daging yang dihasilkan.

“Ada banyak macam stres seperti akibat transportasi, fisik, temperatur kelembaban, penyakit, dan pakan,” kata Suwarno, Senin (21/7/2019).

Ia melanjutkan, transportasi menjadi faktor penting yang menyebabkan stres pada hewan. Sebab, masih terdapat penjual yang mengirimkan hewan tanpa memperhatikan kenyamanan hewan selama perjalanan. Selain itu, jenis makanan yang tidak semestinya diberikan turut menjadi salah satu penyebab.

“Kurangnya pengetahuan mengenai cara pengiriman hewan yang baik dan pemberian pakan yang tidak sesuai menjadi penyebab. Salah satunya sapi diberikan dedaunan,” ujar Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair.

Soal temperatur dan kelembaban ideal untuk menghindari stres pada hewan, pihaknya menyebut kalau suhu terlalu panas akan menyebabkan hewan menjadi hiperthermia. Sementara suhu yang terlampau rendah juga dapat menyebabkan hipothermia pada hewan.

“Suhu yang disarankan pada saat persiapan sebelum penyembelihan antara 22 -29 derajat celcius,” ucapnya.

Untuk bisa mengenali, katanya, tingkat stres pada hewan sebelum penyembelihan dapat dilihat dari warna daging setelah mellaui proses pemotongan.

“Semakin hitam warna daging, menandakan hewan kurban dalam keadaan stres pada saat sebelum penyembelihan,” jelasnya.

Selain temperatur dan kelembaban, nilai pH juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kualitas daging agar tetap baik. Caranya dengan tidak membiarkan daging terpapar udara terlalu lama.

“Salah satu cara menjaga pH daging tetap baik pada pH 7,0 -7,2 dengan meletakkan daging di tempat tertutup dengan sirkulasi udara secukupnya,” ungkapnya.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2058 seconds (0.1#10.140)