Jatim Perkuat Kerja Sama Dagang dengan Malaysia

Rabu, 24 Juli 2019 - 20:10 WIB
Jatim Perkuat Kerja Sama Dagang dengan Malaysia
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyambut baik puluhan pengusaha asal Tawau, Sabah, Malaysia yang berkunjung ke Jatim. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyambut baik puluhan pengusaha asal Tawau, Sabah, Malaysia yang berkunjung ke Jatim.

Sambutan hangat itu diberikan Wagub Emil Dardak saat rombongan pengusaha negeri Jiran itu diterima di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (24/7/2018) siang.

Dalam pertemuan tersebut, mantan Bupati Trenggalek itu menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan kerja sama antara Jatim dengan Tawau, khususnya bidang perdagangan. Apalagi, menurut Emil Dardak, saat ini Pemprov Jatim tengah berupaya meningkatkan angka ekspor di wilayahnya. “Silakan mengakses pasar Jawa Timur untuk Tawau. Jadi kami sama-sama mendorong middle trade,” kata dia.

Emil menjelaskan, produk-produk asli Jatim yang berpotensi untuk diekspor ke Tawau dinilai cukup banyak. Diantaranya, potensi hasil laut, makanan-minuman, serta kerajinan tangan (handycraft). Dengan kondisi tersebut, Wagub Emil mengaku optimis bahwa Jawa Timur tak hanya bisa berperan sebagai produsen saja, namun juga mampu menjadi pasar.

“Jadi kalau melihat potensi sebagai produsen maupun market, Jawa Timur sangat potensial,” jelas dia.

Di hadapan para pengusaha asal Tawau Malaysia, Emil Dardak berpesan agar tidak ada keraguan dalam menyampaikan keluhan dan hambatan yang terjadi nantinya. Dia mengharapkan agar para pengusaha Tawau bisa berkonsultasi melalui Konsulat Republik Indonesia di Tawau untuk kemudian diteruskan ke Pemprov Jatim untuk ditindaklanjuti. “Kalau ada hambatan-hambatan tolong bisa dikoordinir dengan Ibu Tina, selaku perwakilan Konsulat RI untuk selanjutnya bisa disampaikan ke kami,” kata dia.

Emil berharap, Jatim bisa menjadi gerbang ekspor tak hanya lokal Jatim saja, namun bisa mencakup wilayah sekitar Bali dan Jawa Tengah. Untuk itu, dia mengusulkan agar terjadi pembahasan lebih lanjut tentang potensi produk yang diminati kedua daerah, yakni antara Jatim dan Tawau. “Mari menyetujui komoditi-komoditi yang diminati dari Jatim maupun dari Tawau,” ujar dia.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RI untuk Tawau Malaysia, Septania Rubi Preswari, mengatakan, saat ini sebagian besar kargo yang masuk ke Tawau masih dalam bentuk kubikasi atau pallet. Belum dimungkinkan untuk akses kontainer besar. "Kami bersama dengan Pemerintah Daerah Tawau sedang berkoordinasi untuk membuka jalan baru guna mempermudah akses antar wilayah," kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7098 seconds (0.1#10.140)