Keputusan PKB Blitar di Pilkada 2020 Tunggu Suara NU

Jum'at, 26 Juli 2019 - 19:50 WIB
Keputusan PKB Blitar di Pilkada 2020 Tunggu Suara NU
Keputusan PKB Blitar di Pilkada 2020 Tunggu Suara NU
A A A
BLITAR - Dalam membuat keputusan di pilkada 2020, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Blitar memastikan akan mendengarkan suara Nahdlatul Ulama (NU) lebih dulu. Sebelum langkah final diambil, PKB akan berkoordinasi dengan para kiai dan ulama NU.

"Sebelum memutuskan sikap politik, tentu PKB akan berkoordinasi dulu dengan para kiai NU," ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Abdul Munib kepada wartawan.

Selain mengenal Jasmerah (Jangan Sekali kali melupakan Sejarah), PKB juga memegang prinsip Jashijau (Jangan Sekali kali Hilangkan Jasa Ulama). PKB lahir dari rahim NU. Karenanya, setiap langkah yang diambil, kata Munib tidak lepas dari pertimbangan kiai NU.

"Seperti waktu pilpres dan pileg lalu, kita juga berkoordinasi dengan para kiai NU," ungkapnya.

Menurut Munib, secara personal dan informal, komunikasi dengan kiai NU sudah dilakukan. Siapa bakal calon yang akan diusung dan seperti apa kriterianya, sudah dibicarakan. Termasuk juga posisi PKB yang harus berkoalisi karena kekurangan kursi, juga masuk dalam pembahasan.

Namun pembicaraan resmi secara organisasi, diakui Munib memang belum dilakukan. "Pembicaraan secara organisasi memang belum. Tapi secara personal sudah," ungkapnya.

Selain dengan NU, PKB juga terus membangun komunikasi politik dengan parpol lain. Tidak hanya dengan PDI Perjuangan. PKB juga aktif berkomunikasi dengan Ketua Partai Gerindra dan PPP.

"Semua partai kita jalin komunikasi dengan baik. Minimal ngopi bareng," katanya. Terkait kemungkinan PKB hanya akan berebut kursi AG 2 (Wakil Bupati), secara diplomatis Munib mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi.

Namun semua itu bisa berubah sebelum keputusan final diambil. Munib menambahkan dinamika politik pilkada Kabupaten Blitar masih panjang. Karenanya perubahan bisa terjadi setiap saat, yakni tergantung arah angin politik berhembus.

"Dinamikanya masih jauh. Pada H-1 maupun H- 1 jam masih bisa berubah sebelum keputusan final diambil," paparnya.

Sementara sebelumnya Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar Imron Rosyadi mengatakan partainya akan realistis dalam mengambil langkah politik. Dengan perolehan kursi 9 dan tidak bisa mengusung calon sendiri, PKB akan berkoalisi untuk berebut kursi AG 2. "Kita realistis saja," ujarnya.

Seperti diketahui, selain figur incumbent, yakni Bupati Rijanto dan Wakil Bupati Marheinis Urip Widodo, hingga saat ini belum terlihat figur lain yang masuk bursa pilkada 2020.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3212 seconds (0.1#10.140)