Santri Pesantren Azzahidin Tak Bisa Mondok, Gara-gara Kekeringan

Senin, 29 Juli 2019 - 18:04 WIB
Santri Pesantren Azzahidin Tak Bisa Mondok, Gara-gara Kekeringan
Pesantren Azzahidin selalu terdampak kekeringan ketika musim kemarau datang. Foto/Ist.
A A A
SAMPANG - Musim kemarau kembali melanda. Kegiatan rutin tahunan di Pesantren Azzahidin yang ada di Desa Karang Penang Onjur, Kabupaten Sampang, kembali dilakukan.

Bukan semarak memulai tahun ajaran baru seperti sekolah pada umumnya. Sekolah ini justru terpaksa memulangkan santri-santrinya, alias tidak mengizinkan mereka untuk "mondok" atau menginap. Alasannya, terjadi kekeringan di musim kemarau.

Pesantren Azzahidin selalu terdampak kekeringan ketika musim kemarau datang. Air bersih tidak tersedia di sekolah ini, sehingga dengan berat hati pihak sekolah tidak mengizinkan para santrinya untuk menginap. Kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung, namun tanpa menginap seperti biasanya.

Permasalahan serupa juga dialami warga Desa Karang Penang Onjur. Mereka harus ke waduk yang berjarak 5 kilometer (km) dari tempat tinggal mereka. Bahkan, warga terkadang ke kecamatan Omben yang berjarak 16 km demi memperoleh air bersih untuk minum dan mandi. Air adalah barang berharga bagi mereka pada saat kekeringan.

Santri Pesantren Azzahidin Tak Bisa Mondok, Gara-gara Kekeringan


ACT Jawa Timur pun menyalurkan bantuan ke Pesantren Azzahidin, Masjid Baiturrohman, dan Masjid Tengkel di Desa Karang Penang Onjur. Sebanyak 25 keluarga dan 300 santri menerima bantuan air bersih ini.

Ahmadi, warga desa setempat amat berterima kasih atas air bersih yang ia terima. "Alhamdulillah dapat air bersih ini. Masyarakat di sini tidak menemukan sumber air walaupun sudah ngebor sumur sampai kedalaman 100 meter," ungkapnya.

Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro, mengungkapkan rasa syukur bisa membantu masyarakat yang mengalami kekeringan.

"Bantuan ini kami harapkan dapat menunjang kebutuhan air bersih masyarakat. Ke depan, ACT berharap semakin banyak masyarakat yang berkontribusi, baik untuk program Sumur Wakaf maupun penyediaan tangki air agar distribusi bantuan air bersih pada saat kekeringan dapat optimal," tutur Wahyu.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.9139 seconds (0.1#10.140)