Demi Anak-anak Papua, Prajurit TNI AD Ini Rela Mengantar Sekolah

Selasa, 30 Juli 2019 - 09:20 WIB
Demi Anak-anak Papua, Prajurit TNI AD Ini Rela Mengantar Sekolah
Demi masa depan yang lebih cerah, anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411 Divif 2 Kostrad, menjemput anak-anak di Merauke, Papua, untuk bersekolah. Foto/Ist.
A A A
MERAUKE - Satuan Tugas (Satgas) Pengamannan Perbatasan (Pamtas) Indonesia-Papua Nugini, Yonif Mekanis Raider 411 Divif 2 Kostrad, tidak hanya mengamankan perbatsan.

Para prajurit dari salah satu pasukan elit TNI AD ini, juga melakukan aktivitas seperti warga pada umumnya. Bahkan, selalu membaur dengan kegiatan masyarakat setempat.

Salah satu kegiatan yang dilakukan para prajurit tersebut adalah, mengantar dan menjemput anak-anak di sekolah. Aktivitas ini dilakukan sebagai pengganti dari orang tua asuh.

Warga merasa sangat terbantu dengan kehadiran para prajurit yang bertigas di perbatasan Indonesia tersebut. Mereka bersyukur kehadiran anggota bisa memperingan kegiatan warga.

"Syukur alhamdulillah tempat kami dekat dengan pos Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Divif 2 Kostrad. Anggota tentara ini sangat banyak membantu kami," terang Samuel, Ketua RT 02 Kampung Rawa Biru, Kabupaten Merauke, Papua.

Demi Anak-anak Papua, Prajurit TNI AD Ini Rela Mengantar Sekolah


Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411 Divif 2 Kostrad, Mayor Inf. Rizky Aditya mengatakan, meneruskan jenjang pendidikan ke SMP, dan SMA bagi warga di Kampung Rawa Biru, merupakan sebuah keharusan, agar mereka tumbuh mejadi generasi yang cerdas.

Di kampung tersebut, hanya ada Sekolah Dasar (SD) dan apabila ingin meneruskan jenjang pendidikan ke SMP dan SMA harus ke Merauke, yang jaraknya sangat jauh. Tetapi, anak-anak ini harus tetap bersemangat untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Melihat kondisi inilah, akhirnya anggota Pos Rawa Biru, Praka Nanang berinisiatif menjemput anak-anak sebagai upaya membantu anak-anak untuk bersekolah di Kampung Rawa Biru, serta menjamin keselamatan mereka dengan di antar jemput oleh anggota TNI secara bergantian," tuturnya.

"Ibu kandung TNI adalah rakyat, melihat kesulitan rakyat TNI tidak akan tinggal diam. Kegiatan tersebut meskipun tidak masuk rencana Satgas Perbatsan, namun akan terus dilakukan selama satgas masih ada di Kampung Rawa Biru," tegasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3936 seconds (0.1#10.140)