Robert Keluhkan Teror yang Buat Pemainnya Tak Bisa Tidur
A
A
A
MALANG - Kekalahan telak Persib Bandung, dari tuan rumah Arema FC dengan skor 1-5. Menyisakan protes dari pelatih tim berjuluk Maun bandung, Robert Rene Albert.
(Baca juga: Menang 5-1 Arema Kokoh di Papan Atas Klasemen Liga 1 2019 )
"Kami akan layangkan protes ke PSSI, karena terus mendapatkan teror sehingga pemain tidak bisa istirahat. Saya yakin itu bukan Aremania, tapi holigan, karena saya tahu betul Aremania tidak seperti itu," ujar Robert.
Dia mengaku, pada Selasa (30/7/2019) dini hari, para pemainnya mengalami teror petasan dan kembang api, sehingga tidak bisa tidur semalaman. Kondisi itu diperparah dengan keberangkatan ke stadion yang terlambat, sementara para pemain sudah siap.
Namun, dia mengakui kemenangan Arema FC atas timnya. "Selamat buat Arema FC, karena bisa menang di pertandingan ini," ujar Robert, yang pernah membawa Arema Indonesia juara Indonesian Super League (ISL) musim 2010.
Para pemainnya bermain dalam tekanan. Teror di luar lapangan, membuat pemainnya tidak bisa bermain maksimal.
Selain itu, diakuinya dua gol cepat yang diciptakan para pemain Arema FC, membuat para pemainnya sulit untuk mengembangkan permainan. "Ketinggalan dua gol di Stadion Kanjuruhan, tentunya sangat sulit bagi kami," ujarnya.
Pada babak kedua, timnya mulai mampu bangkit dan menciptakan banyak peluang. Namun, kesulitan menciptakan gol, karena memang banyak pemain yang absen dan pemain belakang Arema bermain sangat bagus.
Pemain tengah Persib Bandung, Gozali Siregar mengaku pertandingan hari ini sangat berat. "Arema tim yang sangat bagus. Pertandingan kali ini sangat berat bagi kami. Dua gol di awal, membuat kami kesulitan," ujarnya.
(Baca juga: Menang 5-1 Arema Kokoh di Papan Atas Klasemen Liga 1 2019 )
"Kami akan layangkan protes ke PSSI, karena terus mendapatkan teror sehingga pemain tidak bisa istirahat. Saya yakin itu bukan Aremania, tapi holigan, karena saya tahu betul Aremania tidak seperti itu," ujar Robert.
Dia mengaku, pada Selasa (30/7/2019) dini hari, para pemainnya mengalami teror petasan dan kembang api, sehingga tidak bisa tidur semalaman. Kondisi itu diperparah dengan keberangkatan ke stadion yang terlambat, sementara para pemain sudah siap.
Namun, dia mengakui kemenangan Arema FC atas timnya. "Selamat buat Arema FC, karena bisa menang di pertandingan ini," ujar Robert, yang pernah membawa Arema Indonesia juara Indonesian Super League (ISL) musim 2010.
Para pemainnya bermain dalam tekanan. Teror di luar lapangan, membuat pemainnya tidak bisa bermain maksimal.
Selain itu, diakuinya dua gol cepat yang diciptakan para pemain Arema FC, membuat para pemainnya sulit untuk mengembangkan permainan. "Ketinggalan dua gol di Stadion Kanjuruhan, tentunya sangat sulit bagi kami," ujarnya.
Pada babak kedua, timnya mulai mampu bangkit dan menciptakan banyak peluang. Namun, kesulitan menciptakan gol, karena memang banyak pemain yang absen dan pemain belakang Arema bermain sangat bagus.
Pemain tengah Persib Bandung, Gozali Siregar mengaku pertandingan hari ini sangat berat. "Arema tim yang sangat bagus. Pertandingan kali ini sangat berat bagi kami. Dua gol di awal, membuat kami kesulitan," ujarnya.
(eyt)