4 Polisi Kritis Akibat Luka Tusuk Saat Polsek Ulu Musi Diserang

Kamis, 01 Agustus 2019 - 01:10 WIB
4 Polisi Kritis Akibat Luka Tusuk Saat Polsek Ulu Musi Diserang
Terjadi insiden penyerangan terhadap Polsek Ulu Musi, empat polisi dilaporkan mengalami luka tusuk. Foto/inews TV/ Era Neizma Wedya
A A A
EMPAT LAWANG - Polsek Ulu Musi di Empat Lawang, Sumatera Selatan, diserang kelompok orang tidak dikenal, Rabu (31/7/2019) malam. Akibatnya, empat polisi mengalami luka tusuk.

Kapolres Empat Lawang, AKBP Eko Yudi Karyanto membenarkan adanya penyerangan oleh sekelompok orang. Akibat dari penyerangan itu, empat anggotanya kena tusukan senjata tajam, dan kondisinya kritis.

Eko menyebutkan, penyerangan itu bermula saat Kanitreskrim Polsek Ulu Musi, Ipda Arsan dan tiga anggotanya mengamankan pelaku pengancaman di daerah tersebut.

Namun belum sempat melakukan pengamanan, Kanit Reskrim dan seorang anggota tiba-tiba ditusuk pakai pisau oleh dua pelaku, Erwin dan Erwan. Sedangkan dua anggota lainnya langsung menindak tegas pelaku.

"Setelah tindakan tegas itu dilakukan, kedua pelaku dibawa ke RSUD Tebing Tinggi, bersama dengan dua anggota yang mengalami luka tusuk. Dan secara tiba-tiba, pada pukul 21.00 WIB, massa datang ke RSUD dengan mengendarai dua truk, massa ada sekitar 50 orang," tuturnya.

Massa langsung mencari anggota yang berjaga dan melakukan penyerangan secara brutal. Akibatnya, ada dua anggota lagi juga terluka dan langsung dievakuasi ke Polres Empat Lawang.

"Massa yang datang menyerang menggunakan pedang dan kecepek (senjata api rakitan). Semua anggota yang berjaga di rumah sakit mereka serang, secara brutal," ungkapnya.

Demi keselamatan anggotanya yang terluka, langsung dievakuasi ke Mapolres Empat Lawang, dan hingga kini anggota kepolisian masih bersiaga di Tempar Kejadian Perkara (TKP), mengantisipasi adanya tindakan brutal.

"Anggota hingga kini masih siaga penuh, ada beberapa pelaku berhasil diamankan bahkan ada pelaku yang diberi tindakan tegas karena dinilai membahayakan," tegasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.4466 seconds (0.1#10.140)