Jokowi Dukung Grab Menjadi Unicorn Ke-5 Indonesia

Kamis, 01 Agustus 2019 - 08:44 WIB
Jokowi Dukung Grab Menjadi Unicorn Ke-5 Indonesia
Masayoshi Son untuk melaporkan ke Presiden Jokowi soal rencana menanamkan modal lebih banyak di Indonesia melalui Grab. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan tekadnya untuk mendatangkan banyak investasi di Indonesia. Awal pekan ini, Jokowi menerima Chairman dan CEO SoftBank Group Masayoshi Son.

Dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (31/7/2019), disebutkan, pertemuan tersebut digunakan Masayoshi Son untuk melaporkan rencana menanamkan modal lebih banyak di Indonesia melalui Grab.

Hal ini membuat Presiden Jokowi mengakui Grab sebagai unicorn Indonesia terbaru, yang kelima di Indonesia. Langkah tersebut, memvalidasi upaya perusahaan untuk menjadi lebih Indonesia melalui kemitraan dan inisiatif lokal.

Setelah pertemuan itu, Presiden Jokowi melalui akun Instagram @jokowi menceritakan pertemuannya dengan bos SoftBank itu.

"Rupanya Masayoshi Son ingin meningkatkan investasinya di Indonesia di bidang teknologi dan pengembangan unicorn di Indonesia. SoftBank akan membuka kantor pusat kedua Grab di Indonesia, menjadikannya unicorn ke-5 di Indonesia, sementara berinvestasi USD 2 miliar melalui Grab," tulis Jokowi di Instagramnya.

Investasi melalui Grab ini akan digunakan untuk membangun jaringan transportasi perkotaan modern, termasuk membangun ekosistem untuk kendaraan listrik, dan mengubah layanan penting seperti industri kesehatan.

"Sektor teknologi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan saya sangat senang dapat berinvestasi di masa depan Indonesia melalui Grab dengan investasi USD 2 miliar," kata Masayoshi, orang terkaya kedua di Jepang ini.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mendiskusikan ambisinya untuk menjadikan Indonesia ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan. Yakni, dengan fokus pada peluang investasi dan pengembangan sumber daya manusia lokal di sektor teknologi.

Di sisi lain, Grab menjelaskan rencana untuk membangun kantor pusat kedua di Jakarta sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Grab di Indonesia. Kantor pusat kedua ini akan menjadi pusat inovasi berbasis penelitian dan pengembangan serta menjadi pusat operasional GrabFood di seluruh Asia Tenggara.

Kantor pusat kedua ini membuat Grab semakin mampu melayani kebutuhan unik konsumen di Indonesia. Kantor ini juga berfokus pada menciptakan solusi yang dapat mendukung pemberdayaan pengusaha kecil, seperti mitra GrabFood, agen dan pelanggan Kudo.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, kantor pusat kedua di Jakarta akan memungkinkan Grab untuk melayani kebutuhan Indonesia. “Kami berada di posisi yang tepat untuk mendukung realisasi lebih banyak perusahaan berbasis teknologi tinggi dan infrastruktur dari Indonesia," kata dia.

Kantor pusat kedua Grab akan menciptakan ribuan lapangan kerja, khususnya di bidang teknologi, yang kini menjadi incaran baik bagi para talenta maupun perusahaan di Asia Tenggara. Grab menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perekonomian nasional dan semakin berkontribusi bagi masa depan Indonesia karena Grab membawa modal dan banyak peluang masuk ke Indonesia.

Peneliti ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Adinova Fauri menyambut baik rencana investasi ini. “Setelah infrastruktur yang digeber Pak Jokowi lima tahun lalu, maka lima tahun ke depan memang waktunya investasi di teknologi dan sumber daya manusia,” kata Adinova.

Menurut Adinova, pengembangan teknologi digital bisa merangkul mereka yang selama ini belum tersentuh dengan ekonomi formal.

“Ekonomi digital menembus batas-batas ekonomi formal dalam penciptaan lapangan kerja dan produktivitas. Dengan bergabung dengan suatu platform ekonomi digital, seperti Grab, mereka yang sebelumnya menganggur atau bekerja serabutan, dapat bekerja lebih produktif dan terencana dalam bekerja,” jelas dia.

CSIS dan Tenggara Strategics melakukan penelitian untuk menganalisis dampak teknologi Grab terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa Grab memberi kontribusi ekonomi Rp46,14 triliun (USD3,29 miliar) berupa surplus konsumen di wilayah Jabodetabek pada 2018.

Selain itu, penelitian sebelumnya yang menganalisis peran Grab dalam meningkatkan potensi sektor informal menemukan bahwa mitra Grab menyumbang sekitar Rp48,9 triliun untuk ekonomi Indonesia pada tahun 2018.

“Dari penelitian CSIS-Tenggara Strategics mengenai dampak teknologi Grab terhadap produsen dan konsumen, dapat dilihat bahwa yang menikmati teknologi Grab adalah masyarakat Indonesia sendiri, yaitu mitra Grab dan pelanggan Grab. Tambahan investasi ini diharapkan memberi manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8646 seconds (0.1#10.140)