Ada Industri Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut di Unair

Kamis, 01 Agustus 2019 - 17:30 WIB
Ada Industri Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut di Unair
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi industri cangkang kapsul berbasis rumput laut di Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mampu menciptakan dan memproduksi cangkang kapsul berbahan dasar rumput laut, untuk menggantikan produk impor.

Keberadaan industri cangkang kapsul berbasis rumput laut di Kampus C Unair Surabaya, tersebut, diresmikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kamis (1/8/2019). Industri ini bagian dari teaching industry yang dilakukan Unair, berkapasitas 3,6 juta per hari.

Sebagai tanda peresmian, Khofifah didampingi Rektor Unair menekan sirine dan memotong pita rangkaian bunga melati. Dilanjutkan dengan peninjauan ruang industri dengan mengenakan jas laboratorium berwarna putih dan pembungkus sepatu khusus.

Dalam sambutannya, Khofifah mengapresiasi langkah yang dilakukan Unair dalam mengembangkan teaching industri. Ini dimulai dengan cangkang kapsul berbahan baku rumput laut.

"Teaching industry sendiri ini sesuatu yang baru dan luar biasa. Karena ketika kita sering mendiskusikan industri 4.0, Jepang masuk 5.0. Di kotanya Jack Ma sudah 6.0. Tidak mungkin kita berkompetisi tanpa riset dan pengembangan serta tanpa melakukan inovasi," ujarnya.

Orang nomor satu di Jatim tersebut menjelaskan, dengan teaching industry memiliki multiplier effect yang banyak sekali. Terutama untuk substitusi import serta manfaat bagi petani rumput laut.

"Jadi hulu hilirnya akan menjadi pengalaman baik sebagai perguruan tinggi yang menginisiasi sebagai teaching industry. Lalu produknya berkait langsung dengan sediaan farmasi dan juga penguatan penyejahteraan petani rumput laut. Kemudian prosesnya bisa dilakukan sampai dengan produk akhir tanpa sampah," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, industri cangkang kapsul mampu mensubtitusi cangkang kapsul yang selama ini diimpor dan berbahan baku gelatin. Apalagi industri ini mampu memproduksi tiga juta per harinya.

"Bahan baku obat kita sebagian besar masih impor. Jadi industri cangkang kapsul bagian inovasi tim research and development yang luar biasa dari Unair," katanya.

Sementara itu, Rektor Unair, Mohammad Nasih mengatakan, industri ini memiliki kapasitas 3,6 juta per hari dan bisa memenuhi 15 persen kebutuhan cangkang kapsul di Indonesia.

Selain itu, diharapkan bisa mengurangi impor terkait cangkang kapsul. Apalagi cangkang kalsul ini memiliki keunggulan dengan menggunakan bahan dari rumput laut. "Ini bagian kecil dari kontribusi Universitas Airlangga terhadap masyarakat," katanya.

Tahun ini, kata dia, akan ada 3 produk yang dikeluarkan Unair. Antara lain cangkang kapsul, stem cell, dan dento laser. Tahun 2025 paling tidak punya 25 produk yang beredar di pasaran. "Nanti stem cell, dento laser didorong tahun ini," imbuhnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3039 seconds (0.1#10.140)