Berkat Gas Bumi, Qen-ndi Garden Resto Bisa Sejahterakan Karyawan

Kamis, 01 Agustus 2019 - 17:41 WIB
Berkat Gas Bumi, Qen-ndi Garden Resto Bisa Sejahterakan Karyawan
Petugas memeriksa jaringan gas (Jargas) Perusahaan Gas Nasional (PGN) di Kabupaten Sidoarjo, Kamis (1/8/2019). Foto /Ist
A A A
SIDOARJO - Pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat terus diperluas, termasuk pelanggan komersial seperti restoran, hotel dan rumah sakit seperti di Kabupaten Sidoarjo.

Pelanggan komersial di Kabupaten Sidoarjo, yang telah menikmati manfaat gas bumi ada sekitar sembilan pelanggan. Salah satunya adalah Qen-ndi Garden Resto and Grill.

Restoran di bilangan Taman Pinang Indah ini telah tersambung dan teraliri gas bumi sejak bulan November 2018. Dan restoran ini termasuk pelanggan komersial yang pertama di Sidoarjo.

Ada banyak kemanfaatan yang dirasakan oleh pihak restoran sejak menggunakan gas bumi. "Kemanfaatan yang kami rasakan sangat banyak, baik dari sisi operasional ataupun kinerja perusahaan. Bahkan karena biaya bahan bakar menjadi berkurang banyak, pemilik Qen-ndi akhirnya akan menaikkan gaji karyawan di tahun ini," ungkap Operasional Manager Qen-ndi Garden Resto and Grill Sidoarjo, Yuniarto Setiawan, Kamis (1/8/2019).

Keputusan untuk menaikkan gaji karyawan tersebut setelah melakukan evaluasi kinerja pasca penggunaan gas bumi dalam proses produksi, menggantikan elpiji. Ia mengaku, selisih biaya bahan bakar elpiji dengan gas bumi sangat besar, efisinya bisa mencapai sekitar 70 persen.

"Kalau dahulu, saat menggunakan elpiji, biaya bahan bakar rata-rata mencapai Rp18 juta per bulan. Sekarang biaya itu tinggal Rp3 juta-4 juta per bulan. Selain murah, penggunaan gas bumi juga tidak terbuang, beda dengan elpiji. Kalau kita membeli elpiji 50 kg, yang bisa digunakan hanya sekitar 85-90 persen, sisanya terbuang karena membeku. Padahal harga elpiji 50 kg saat ini mencapai Rp600 ribu," katanya.

Jika dikonversi ke rupiah, efisiensi tersebut rata-rata bisa mencapai Rp12 juta per bulan atau sekitar Rp144 juta per tahun. Dengan kondisi tersebut, maka Iwan mengaku bisa berbuat banyak untuk perusahaan, di antaranya bisa menekan harga jual saat harga bahan baku melonjak.

Dampak positif selanjutnya, Qen-ndi menjadi kian kompetitif dibanding kompetitor yang ada di sekitarnya. "Perusahaan menjadi semakin sehat dan kesejahteraan karyawan jadi semakin bagus," tegasnya.

Disisi lain, penggunaan gas bumi juga meringankan beban karyawan. Tidak ada lagi pekerjaan mengangkat tabung atau memantau isi tabung. Karena gas akan secara otomatis mengalir dari pipa saat kompor dinyalakan.

Berkat Gas Bumi, Qen-ndi Garden Resto Bisa Sejahterakan Karyawan


Sales Area Head PGN Sidoarjo Agus Mustofa Hadi mengatakan bahwa PGN terus berupaya memperluas jangkauan agar seluruh masyarakat bisa menikmati energi baik gas bumi.

Saat ini, jumlah pelanggan komersial di Sidoarjo memang masih sekitar sembilan perusahaan karena penetrasi ke pelanggan komersial baru dilakukan PGN Area Sidoarjo di tahun 2018, yaitu di cluster Taman Pinang. Dan saat ini ada sekitar 10 pelanggan komersial baru di cluster Taman Pinang yang telah mengajukan pemasangan gas bumi PGN.

"Tahun ini kami juga akan menyambungkan pipa gas bumi ke cluster UMKM yang ada di daerah Juanda, sekitar 1 km dari ujung pipa jaringan milik PGN di Tambak Sawah. Selain pelanggan komersial, disana juga ada beberapa pelanggan industri yang akan kita gaet," kata Agus.

Langkah tersebut dilakukan karena PGN memiliki keinginan seluruh segmen masyarakat bisa terlayani gas bumi. "Keinginan kedua yaitu membantu pemerintah untuk melaksanakan konversi dari elpiji ke gas bumi sehingga bisa menekan angka subsidi," tegasnya.

Pada kesempatan yang berbeda Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim Setiajit mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus mendorong pemanfaatan gas bumi untuk masyarakat luas. Memberikan usulan kepada Kementerian ESDM agar jargas dibangun di sejumlah perkotaan di Jatim. Ada 9 kota yang telah diajukan, diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Probolinggo, Madiun, Jombang, Blitar, dan Malang.

"Yang sudah dibangun masih di empat kota, sisanya kami terus mendorong agar mendapatkan alokasi dari pusat. Apalagi produksi gas di Jatim ini kan cukup besar. Yang eksisting sekarang di Bojonegoro, mencapai 100 mmscfd, nanti ada penambahan lagi dari Sedayu Gresik, sekitar 180 mmscfd," tegasnya.

Dengan tersedianya pasokan gas bumi, ia berharap semakin banyak masyarakat, baik dari kalangan industri, komersial dan rumah tangga yang bisa menikmati pemanfaatan gas bumi. Untuk itu, Pemprov Jatim secara periodik selalu melakukan sosialisasi kepada pelaku bisnis dan industri serta rumah tangga agar mereka mau berpindah dari elpiji ke gas bumi.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5445 seconds (0.1#10.140)