Petrokimia Gresik Ekspor 45.000 Ton Urea ke India

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 11:26 WIB
Petrokimia Gresik Ekspor 45.000 Ton Urea ke India
Proses muat pupuk urea non subsidi ke Kapal Baltic Panther tujuan India di Pelabuhan Petrokimia Gresik, kemarin. Foto/SINDOnews/Ashadi Ikhsan
A A A
GRESIK - Manajemen PT Petrokimia Gresik (PG) terus memperkuat pasar pupuk baik regional maupun internasional. Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) itu mengekspor 45.000 ton pupuk jenis urea ke pasar India.

Sekretaris Perusahaan PT PG, Yusuf Wibisono, mengatakan, ekspor ditandai dengan pemberangkatan produk urea di dermaga utama Pelabuhan Petrokimia Gresik sejak Kamis (2/8/2019). Kapal akan diberangkatkan pecan kedua Agustus 2019.

“Hingga Agustus 2019 kuantum ekspor untuk urea mencapai 202 ribu ton, pupuk NPS 80.800 ton, dan pupuk ZK 3.350 ton. Hanya saja, tiga jenis pupuk telah diekspor ke sejumlah negara, seperti India, Sri Lanka, Tiongkok, Filipina, dan sejumlah negara lainnya di Asia dan Afrika,” kata dia, , Kamis (1/8/2019).

Sementara itu, Direktur Utama PG Rahmad Pribadi mengatakan, ekspor urea ini merupakan bentuk komitmen manajemen untuk mendukung pemerintah. Khususnya, menjaga neraca perdagangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Saat ini kami sedang menjalankan program transformasi bisnis untuk mewujudkan diri sebagai produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri. Salah satu inisiasi dalam program ini adalah melakukan penetrasi pasar pupuk komersil, baik di pasar domestik maupun mancanegara,” urai dia.

Dijelaskan, capaian ini merupakan sejarah prestasi PG. Kendati dikenal sebagai produsen pupuk NPK terlengkap, nyatanya PG juga mampu bersaing di pasar urea. Apalagi, di tengah tingginya pasokan urea (oversupply) dan rendahnya harga urea di pasar internasional, PG mampu bersaing.

Bahwa, kata Rahmad, produksi urea PG cukup besar. Hal itu terjadi sejak beroperasinya pabrik Amoniak-Urea II tahun 2018. Sehingga kapasitas urea PG meningkat dari 460.000 ton menjadi sekitar 1 juta ton per tahun.

“Sehingga kami manjaemen bisa mengekspor dalam jumlah besar, namun dengan tetap memprioritaskan kebutuhan pupuk dalam negeri,’ pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5590 seconds (0.1#10.140)