Yatim Piatu Korban Tsunami Banten Terima Santunan YDSF

SURABAYA - Mata Dewi Mega Putri berbinar-binar. Siswi kelas satu SD Negeri Kertajaya I Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang itu, akan menerima bantuan dari Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF).

Saat ditanya uang bantuan ini untuk apa, dia menjawab lirih. "Beli Sepatu," ujarnya sambil memeluk kakak perempuan, Dhealova yang duduk di sebelahnya.

Dewi Mega Putri dan Dealova adalah dua di antara 50 siswa yatim piatu korban tsunami Banten, yang menerima santunan beasiswa langsung dari Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF), Sabtu (03/8/2019).

Dewi dan Dea kini menjadi yatim piatu setelah orang tuanya turut menjadi korban terjangan tsunami yang melanda sepanjang pantai Banten dan Lampung pada Desember tahun lalu.

Imron Wahyudi, Manajer Kemanusiaan YDSF saat menyerahkan bantuan di Masjid Nurul Iman Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten mengatakan santunan tersebut diberikan sebagai tindak lanjut program recovery pasca tsunami.

"Meski tidak seberapa, kami berharap bantuan dari donatur YDSF ini bisa mereka manfaatkan untuk keperluan sekolah atau di rumah," ujar Imron. Setiap anak, lanjut Imron, menerima santunan Rp 500.000.

Selain santunan anak yatim, pada saat yang sama, YDSF juga menyerahkan bantuan 16 perahu jenis congkreng, yang biasa dipakai nelayan tangkap ikan sekitar pantai. Dengan total bantuan senilai Rp 144 juta.