PKS Harapkan Tahun Baru Islam Jadi Pelecut Persatuan Bangsa

Selasa, 11 September 2018 - 16:05 WIB
PKS Harapkan Tahun Baru Islam Jadi Pelecut Persatuan Bangsa
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini berharap tahun baru Islam bisa menjadi momentum perubahan umat dan rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengucapkan selamat tahun baru Hijriyah 1440 kepada seluruh masyarakat khususnya umat Islam Indonesia.

Jazuli berharap tahun baru ini bisa menjadi momentum perubahan umat dan rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Tahun baru Hijriyah harus menjadi momentum perubahan bagi umat Islam. Tentu saja perubahan yang dimaksud adalah perubahan kearah yang lebih baik, baik sebagai pribadi maupun dengan sesama dalam kehidupan umat beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ayo Lebih Baik!," seru Anggota Komisi I ini, Selasa (11/9/2018).

Sebagai pribadi muslim, lanjut Jazuli, berharap semakin taat dan istiqomah dalam menjalankan ibadah dan melaksanakan ajaran agama. Istiqomah dalam kebaikan dan mengajak umat pada kebaikan sehingga kehadiran menjadi rahmat bagi umat dan bangsa.

"Kepada sesama umat semakin kuat silaturahimnya, semakin kokoh ukhuwahnya, meski bebeda-beda mazhab dan ormas. Sehingga bukan hanya kita saling menghormati, akan tetapi saling mendoakan, saling membantu dan memberdayakan satu sama lain," beber Jazuli.

Selanjutnya, kata Anggota DPR Dapil Banten ini, sebagai warga negara tentu harus menjadi warga negara yang baik. Semakin kontributif dalam pembangunan, semakin taat dan disiplin dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara serta menjaga persatuan dan kesatuan di bumi Indonesia ini.

Terlebih lagi, memasuki tahun politik 2019 diprediksi akan terjadi polarisasi dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden serta partai politik peserta pemilu. Jangan sampai perbedaan pilihan menjadikan kita saling berkelahi dan terpecah belah.

"Mari kita jaga betul ukhuwah, persatuan dan kesatuan kita, agar jalannya pesta demokrasi berlangsung aman, tertib dan damai. Pilihan boleh berbeda, kita harus saling menghormati perbedaan itu dan tidak harus saling menegasikan apalagi sampai menghina, memaki dan memfitnah sebagai sesama warga bangsa Indonesia," tandasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9736 seconds (0.1#10.140)