Husnun Sempat Pingsan Setelah Lari 8 Km dan Punya Riwayat Jantung
A
A
A
SURABAYA - Pelari yang menjadi korban meninggal dunia dalam ajang Surabaya Marathon 2019, Husnun N. Djurait (60), diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
(Baca juga: Pendiri Malang Post Meninggal Dunia Saat Ikut Surabaya Marathon )
Jurnalis senior pendiri Harian Malang Post itu pun sempat lari sampai sejauh 8 Kilometer (km), sebelum pingsan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Dari data yang dihimpu Sindonews.com, Husnun mengikuti Surabaya Marathon 2019 pada kategori lari 10 Km. Saat memasuki jarak 8 Km, pria asal Malang itu tiba-tiba terjatuh di rute Jalan Pemuda. Tim kesehatan langsung membawanya ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Amalia Kautsariah, anak Husnun menuturkan, sejak pagi pihak keluarga diberi kabar kalau ayahnya pingsan saat lari maraton. Ia dan beberapa anggota keluarganya langsung bergegas ke Kota Pahlawan.
"Saat tiba di Kota Surabaya, sudah meninggal. Katanya jatuhnya saat sudah lari 8 Km," kata Amalia ketika ditemui di RSUD dr Soetomo, Minggu (4/8/2019).
Saat itu, lanjutnya, tim medis langsung membawa ambulance untuk segera dilarikan ke RSUD dr Soetomo. Ayahnya sendiri memiliki riwayat sakit jantung.
Makanya ketika datang ke rumah sakit langsung dilakukan penanganan resusitasi jantung paru. "Tapi tidak ada respons," ucapnya.
(Baca juga: Pendiri Malang Post Meninggal Dunia Saat Ikut Surabaya Marathon )
Jurnalis senior pendiri Harian Malang Post itu pun sempat lari sampai sejauh 8 Kilometer (km), sebelum pingsan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Dari data yang dihimpu Sindonews.com, Husnun mengikuti Surabaya Marathon 2019 pada kategori lari 10 Km. Saat memasuki jarak 8 Km, pria asal Malang itu tiba-tiba terjatuh di rute Jalan Pemuda. Tim kesehatan langsung membawanya ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Amalia Kautsariah, anak Husnun menuturkan, sejak pagi pihak keluarga diberi kabar kalau ayahnya pingsan saat lari maraton. Ia dan beberapa anggota keluarganya langsung bergegas ke Kota Pahlawan.
"Saat tiba di Kota Surabaya, sudah meninggal. Katanya jatuhnya saat sudah lari 8 Km," kata Amalia ketika ditemui di RSUD dr Soetomo, Minggu (4/8/2019).
Saat itu, lanjutnya, tim medis langsung membawa ambulance untuk segera dilarikan ke RSUD dr Soetomo. Ayahnya sendiri memiliki riwayat sakit jantung.
Makanya ketika datang ke rumah sakit langsung dilakukan penanganan resusitasi jantung paru. "Tapi tidak ada respons," ucapnya.
(eyt)