Idul Adha, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Harus Dihindari

Selasa, 06 Agustus 2019 - 17:10 WIB
Idul Adha, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Harus Dihindari
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, melakukan pemeriksaan hewan kurban. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan-hewan kurban yang dijual di Surabaya, Selasa (6/8/2019).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit berbahaya pada hewan yang dapat menular ke manusia menjelang Hari Raya Idul Adha.

Kepala Bidang Peternakan dan Penyuluhan DKPP Surabaya, Meita Irene Wowor menuturkan, pemeriksaan dan pemantauan hewan kurban dilaksanakan mulai dari Jalan Mulyosari kemudian Jalan Raya Merr dan menyisir ke kawasan lainnya.

Para petugas melakukan pemeriksaan seperti mengecek suhu badan, gigi, dan mata pada beberapa sapi dan kambing. "Pemeriksaan ini dilakukan di semua tempat penjualan hewan kurban yang ada di Kota Surabaya," kata Meita.

Ia melanjutkan, hewan yang sudah dilakukan pemeriksaan, dan dinyatakan layak akan ditandai dengan stiker bertuliskan "Telah Diperiksa Kesehatan".

Sejauh ini, pihaknya tidak menemukan hewan yang dijual kondisinya mengidap penyakit berbahaya seperti, anthrax dan brucellosis. "Kalau yang terluka ada, karena mungkin lokasinya (kandang penjualan) desak-desakan atau tanduk-tandukan antar sesama hewan," jelasnya.

Menurutnya, ciri-ciri hewan yang sehat itu bisa dilihat secara kasat mata. Seperti bulu-bulunya bersih, tidak kusam, sinar matanya juga cerah dan tidak ada kotoran baik itu di mata, hidung atau anus.

"Terus gerakannya juga lincah, kalau lemas atau tidur itu berarti bisa sakit. Jadi itu ciri-ciri hewan sehat jika dilihat secara kasat mata," katanya.

Berdasarkan data 2018, di 31 kecamatan Surabaya terdapat 360 lokasi penjualan hewan kurban. Dengan jumlah sapi 2.070 ekor, sedangkan kambing dan domba 5.158 ekor.

Hewan kurban yang dijual di Surabaya rata-rata berasal dari sejumlah kota di wilayah Jawa Timur, seperti Probolinggo, Tuban, Jember, Malang, Lamongan, dan Gresik.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi penjualan hewan kurban hingga menjelang Hari Raya Idul Adha pada Minggu (11/8/19).

Sehari sedikitnya ada empat titik lokasi dengan 10 orang petugas yang diterjunkan dalam setiap pemeriksaan. "Selain melakukan pemeriksaan, kami juga menanyakan asal hewannya. Yang dari luar Jawa Timur itu akan kami lakukan pengawasan lebih intensif," paparnya.

Salah satu pembeli hewan kurban, Ikrom Hasanuddin mengatakan, dengan adanya pemeriksaan hewan ini, ia sebagai konsumen lebih yakin dan tidak ragu untuk membeli. Apalagi menurutnya, secara hukum agama juga mewajibkan memilih hewan kurban yang kondisinya sehat.

"Kami sebagai konsumen mau beli itu tidak ragu-ragu, bahwa hewan ini betul-betul sehat dan layak untuk buat kurban," jelasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7117 seconds (0.1#10.140)