Buru Anthrax Jelang Idul Adha, Petugas Blitar Dapati Penyakit Mata

Rabu, 07 Agustus 2019 - 14:50 WIB
Buru Anthrax Jelang Idul Adha, Petugas Blitar Dapati Penyakit Mata
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Blitar memeriksa kesehatan hewan di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Jelang pelaksanaan hari raya Idul Adha, sejumlah hewan yang dijajakan di pasar hewan Dimoro, Kota Blitar, ditemukan dalam keadaan tidak sepenuhnya sehat.

Beberapa sapi dan kambing diketahui terjangkit penyakit mata atau pink eye. Padahal hewan itu dijual untuk kebutuhan hari raya kurban mendatang.

"Ditemukan beberapa hewan yang terkena penyakit mata," ujar Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkot Blitar, Dewi Masitoh kepada wartawan.

Pink eye memang bukan kategori penyakit hewan berbahaya. Setidaknya virus yang menyerang mata itu tidak menular ke manusia. Namun kendati demikian bisa menular ke hewan sehat lainnya. "Karenanya juga tidak bisa diabaikan," terang Dewi Masitoh.

Dalam pemeriksaan jelang Idul Adha, petugas langsung memberikan obat antiseptik kepada sapi dan kambing yang terjangkit Pink Eye. Pemeriksaan menyeluruh meliputi suhu badan dan gigi hewan juga dilakukan.

Sapi dan kambing sehat bersuhu normal 39 derajat celcius. Kemudian untuk membedakan dengan lainnya, hewan yang selesai diperiksa langsung ditandai. "Begitu juga yang nafsu makannya berkurang, langsung kita kasih vitamin," terang Dewi.

Dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan jelang Idul Adha ini dinas membentuk 15 tim. Selain di pasar hewan, pemeriksaan kesehatan juga menyasar pedagang hewan dadakan yang muncul di jalan jalan. Menurut Dewi, kegiatan yang dilakukan bertujuan mencegah penularan penyakit hewan berbahaya ke manusia.

Di antaranya penyakit anthrax, brucellosis dan tuberkolosis. Dinas ingin memastikan hewan yang dijual ke masyarakat untuk kurban benar benar binatang yang sehat, cukup umur dan berkualitas. "Alhamdulillah sejumlah penyakit berbahaya itu tidak kita temukan," ungkapnya.

Suroso, salah satu pedagang di pasar Dimoro mengaku senang dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan. Sebagai pedagang hewan dirinya justru merasa terbantu. Apalagi beberapa kambingnya diberi vitamin cuma cuma karena kehilangan nafsu makan. "Bagi pedagang hewan kegiatan ini justru sangat membantu," tuturnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9493 seconds (0.1#10.140)