Pemprov Jatim Targetkan Universal Eye Health 2025

Rabu, 07 Agustus 2019 - 16:05 WIB
Pemprov Jatim Targetkan Universal Eye Health 2025
Jatim bertekad untuk mewujudkan universal eye health pada tahun 2025. Foto/Ilustrasi/Istimewa
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bertekad mewujudkan universal eye health salah satunya melalui gerakan bebas katarak.

Gerakan ini akan dilaksanakan secara masif khususnya dengan menggandeng Persatuan Dokter Mata Indonesi (PERDAMI) dan Komite Mata Nasional (Komatnas) dan elemen strategis lainnya.

Komatnas adalah suatu organisasi independen yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat diantaranya jurnalis/penggiat media, LSM, organisasi profesi seperti PERDAMI dan pihak swasta seperti Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN).

Bersama dengan Komatnas, Pemprov Jatim terus berupaya melakukan Penanggulangan Gangguan Penglihatan (PGP) di Jatim. Apalagi Komatnas dibentuk untuk mendukung pemerintah dalam melakukan PGP dan pencapaian universal eye-health.

"Kami bertekad untuk mewujudkan universal eye health pada tahun 2025. Mengingat jumlah dokter mata dan klinik mata di Jawa Timur cukup banyak. Sehingga jika bersinergi dengan pemprov, pemerintah kabupaten dan kota, serta elemen strategis lainnya saya optimis tercapai," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima audiensi PERDAMI Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (6/8/2019).

Menurut dia, berdasarkan data dari hasil Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan pada tahun 2014-2016 menunjukkan bahwa Provinsi Jatim merupakan salah satu dari 15 provinsi di Indonesia yang berkontribusi pada tingginya prevalensi nasional.

Angka prevalensi Jatim adalah 4,4% dengan penyebab utamanya adalah katarak yang tidak ditangani (untreated cataract) sebesar 81,1%. Prevalensi ini tertinggi pertama di Indonesia, dan sangat jauh di atas rata-rata nasional (3%).

"Untuk itu kami terus berupaya mengatasi masalah katarak di Jatim ini salah satunya melalui kegiatan operasi katarak gratis secara intensif, tentunya kami juga mendorong berbagai pihak untuk mau berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan sosial ini," kata dia.

Dalam upaya menekan angka penderita katarak di Jatim, kata dia, Pemprov Jatim juga akan melibatkan kader PKK hingga melalui pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) plus. Apalagi sebagian besar penderita katarak adalah orang tua, sehingga melalui para pendamping PKH plus diharapkan dapat mengurangi penderita katarak terutama di kalangan orang tua kurang mampu.

Dia mengatakan, Pemprov Jatim juga terus mengkampanyekan pentingnya menjaga kesehatan mata dan melakukan pencegahan penyakit gangguan penglihatan. Pencegahan ini salah satunya dengan melindungi mata dari paparan langsung sinar ultraviolet (UB) baik menggunakan kaca mata anti UV atau topi. Langkah ini dilakukan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan baik tanpa ada gangguan penglihatan.

“Kami yakin dengan berbagai upaya baik program dari Dinas Kesehatan Prov Jatim maupun kerja sama berbagai pihak. Yakni, untuk melakukan bakti sosial maupun operasi rutin di rumah sakit, target universal eye health khususnya Jatim bebas katarak dapat dicapai,” pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7000 seconds (0.1#10.140)