GrabBike Beri Dukungan Para Pejuang #AntiNgaret di Indonesia

Rabu, 07 Agustus 2019 - 19:22 WIB
GrabBike Beri Dukungan Para Pejuang #AntiNgaret di Indonesia
#AntiNgaret hadir di 8 kota besar di Indonesia dengan semangat untuk mendukung setiap orang agar lebih tepat waktu dalam mengejar berbagai hal yang berarti bagi mereka. Foto/Istimewa
A A A
SURABAYA - Siapa yang tak kenal dengan istilah ‘ngaret’? Ya, ngaret sudah menjadi sesuatu yang sangat familiar didengar, lewat telinga masyarakat Indonesia.

Ngaret berasal dari kata dasar ‘karet’ yang digunakan oleh kalangan anak muda untuk menggambarkan sesuatu yang ‘molor’ dari waktu yang telah direncanakan.

Istilah ini memang sering dipakai dalam menggambarkan seseorang yang tidak tepat waktu. Sayangnya, ngaret kerap dikaitkan sebagai budaya yang begitu melekat dengan orang Indonesia.

Budaya tersebut menciptakan kebiasaan di mana banyak orang merasa terlalu nyaman dalam mengulur waktu dan hal ini menyebabkan berkurangnya produktivitas.

Untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia dan menjadi pendukung bagi para pejuang #AntiNgaret, layanan transportasi roda dua milik Grab, GrabBike menghadirkan kampanye #AntiNgaret di 8 kota besar di Indonesia, yakni Semarang, Yogyakarta, Medan, Bandung, Makassar, Surabaya, Palembang dan Jabodetabek.

Sosiolog dan Peneliti Independen, Bayu A Yulianto, menjelaskan, Ngaret telah menjadi kebiasaan orang Indonesia dan sudah menjadi 'tradisi', di mana sulit untuk ditinggalkan. Asumsi bahwa orang Indonesia tak bisa lepas dari ngaret kini sudah menjadi stereotype karena mereka sulit menjaga waktu, khususnya ketika membuat janji dalam sebuah pertemuan.

"Dampaknya, produktivitas bisa terganggu. Untuk bisa meminimalisir kebiasaan yang sudah menjamur sebagai fenomena sosial ini, masyarakat sebetulnya bisa memanfaatkan transportasi online sebagai
armada pendukung mereka dalam mencapai tempat tujuan dengan nyaman dan cepat," kata dia.

Meski ngaret telah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihindarkan oleh masyarakat Indonesia, sebagian besar orang justru tak ingin terjebak dalam kebiasaan terus-terusan mengulur waktu.

"Mereka yang kami sebut sebagai pejuang #AntiNgaret ini selalu berusaha semaksimal mungkin agar bisa mencapai tujuan dengan on time," kata dia.

General Manager Marketing Grab Indonesia, Daniel Van Leeuwen, menjelaskan, Grab menjadikan GrabBike sebagai armada pendukung untuk mereka yang terus mengejar berbagai hal yang berarti. Tentunya dengan ketepatan waktu penjemputan.

Dia mengatakan, jumlah armada yang memadai serta informasi
mengenai estimasi waktu kedatangan mitra pengemudi saat memesan, pengguna dapat tiba di tujuan dengan lebih cepat.

"Hal ini sejalan dengan misi baru kami untuk mendorong Indonesia
maju dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan akses kepada layanan harian berkualitas tinggi dan juga aman,” kata Daniel.

Grab juga memiliki lebih dari 90 orang tim pemetaan di Indonesia yang akan membuat perjalanan para pejuang #AntiNgaret dengan GrabBike menjadi lebih optimal. Tim tersebut bertugas membangun point of interest (POI) dan titik hijau sebagai lokasi penjemputan untuk memudahkan proses perjalanan mitra pengemudi dan penumpang Grab.

"Dengan demikian, rute yang diarahkan juga lebih efisien dan estimasi waktu tiba menjadi lebih akurat dan akan menambah ketepatan waktu,” pungkas Daniel.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5523 seconds (0.1#10.140)